Banner Iklan

DPD RI Lia Istifhama Dorong Sekolah Inklusi dan Kesejahteraan Guru yang Adil

Admin JSN
06 November 2025 | 21.38 WIB Last Updated 2025-11-06T14:56:01Z
Anggota DPD RI Lia Istifhama saat meraih penghargaan detikJatim Awards 2025. Ia menyoroti sekolah inklusi dan kesejahteraan guru yang adil./dok. Lia Istifhama Center 

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM - Anggota DPD RI Dapil Jawa Timur, Lia Istifhama menyoroti isu pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik.

Menurut Senator Lia, dunia pendidikan harus inklusif dengan ketersediaan sekolah berjenjang terhadap siswa difabel.

Sekolah inklusi sangat penting untuk memeratakan standar dan hak pendidikan kepada anak Indonesia tanpa pandang bulu.

Menurut pandangannya, sistem sekolah inklusi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal ketersediaan sekolah berjenjang bagi siswa difabel.

"Jangan sampai anak-anak difabel bisa bersekolah di jenjang SMP karena ada sekolah inklusi, tapi ketika mereka ingin melanjutkan ke SMA, ternyata di wilayah tersebut tidak tersedia sekolah yang mendukung kebutuhan mereka," ujar Ning Lia, sapaannya, pada Selasa (4/11).

Menurut Ning Lia, pendidikan inklusi bukan hanya tentang membuka akses bagi peserta didik difabel, tetapi juga tentang keberlanjutan dan konsistensi kebijakan di setiap jenjang pendidikan.

Baginya, pemerataan fasilitas pendidikan sangat penting agar tiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai potensinya, tanpa terkecuali.

Selain kesetaraan hak meraih pendidikan yang layak bagi anak-anak bangsa, Lia juga mengusung hak sejahtera bagi tenaga pendidik.

Putri KH Masykur Hasyim ini prihatin terhadap ketimpangan kesejahteraan antara guru di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Kalau kita bicara sertifikasi guru, datanya cukup mencolok. Guru di bawah Kemendikbud sudah mencapai sekitar 65 persen, sementara guru Kemenag masih di angka sekitar 30 persen. Ini jelas menunjukkan adanya ketimpangan yang harus segera ditangani," bebernya.

Senator yang identik dengan tagline Cerdas Inovatif dan Kreatif (Cantik) ini menilai ketimpangan tersebut berdampak pada motivasi dan kinerja tenaga pendidik.

Padahal menurutnya, guru adalah pilar utama pendidikan, sehingga negara harus memberikan perhatian yang sama kepada seluruh tenaga pengajar tanpa membedakan instansi induknya.

"Guru Kemenag dan Kemendikbud sama-sama mendidik anak bangsa. Maka sudah seharusnya mereka mendapatkan perlakuan dan penghargaan yang setara," ucapnya dengan tegas.

Ia menekankan juga, keadilan dalam pendidikan tidak hanya bisa diwujudkan melalui kebijakan teknis, tetapi juga melalui empati dan komitmen moral dari para pengambil kebijakan.

Maka, ia berharap pemerintah lebih peka terhadap kebutuhan siswa difabel dan kesejahteraan guru yang notabene merupakan ujung tombak pendidikan nasional.

"Kalau kita ingin menciptakan pendidikan yang berkeadilan, maka setiap kebijakan harus berpihak pada manusia, bukan hanya angka dan data. Anak-anak difabel, guru, dan semuanya adalah bagian dari masa depan bangsa ini," tegas senator peraih penghargaan detikJatim Awards 2025. ***

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPD RI Lia Istifhama Dorong Sekolah Inklusi dan Kesejahteraan Guru yang Adil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now