Tim PKM Poliwangi diketuai oleh Eva Olivia Hutasoit, ST., MT., dari Program Studi D-IV Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan (TRKJJ). Anggota tim terdiri atas Mohamad Galuh Khomari, S.Pd., MT. (Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung), Kanom, S.Pd., M.Par. (Dosen Program Studi DIV Manajemen Bisnis Pariwisata, Jurusan Pariwisata), serta Catur B. Santoso, ST., MT. (Manajemen Konstruksi). Selain itu, empat mahasiswa TRKJJ turut dilibatkan sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam pemaparannya, tim menjelaskan bahwa pembangunan pagar ramah lingkungan berbasis eco-brick menjadi solusi atas persoalan sampah plastik sekaligus inovasi dalam pembangunan sarana desa. Botol plastik bekas diolah menjadi eco-brick dan dimanfaatkan sebagai material pagar di sekitar greenhouse desa.
Selain berfungsi sebagai pelindung dan mempercantik area, pagar eco-brick juga mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya prinsip 3R (reduce, re-use, recycle). Program ini tidak hanya menekan timbunan sampah plastik, tetapi juga mendukung pengembangan Desa Tambong sebagai desa wisata berbasis lingkungan.
“Keberadaan pagar eco-brick di sekitar bank sampah dan greenhouse diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata baru. Wisatawan bukan hanya menikmati keindahan desa, tetapi juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan sampah berkelanjutan,” ungkap Eva Olivia Hutasoit.
Kegiatan berlanjut dengan serah terima produk pengembangan bank sampah dan greenhouse kepada Sekretaris Desa Tambong, Abdul Mugis, di Balai Desa Tambong. Prosesi ini disaksikan langsung oleh perangkat desa setempat.
Dengan adanya program ini, Desa Tambong diharapkan semakin menguatkan identitasnya sebagai destinasi wisata ramah lingkungan. Selain itu, program juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dan wisatawan mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik secara berkesinambungan.
Selain itu, Kampus Politeknik sebagai salah satu Kampus Hijau senantiasa mengedepankan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan focus pada Pembangunan berkelanjutan. Mengingat Banyuwangi merupakan salah satu tourism destination branding di Indonesia menjadi potensi yang sangat baik sebagai salah satu pilot project salam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Adapun salah satu desa wisata yang ideal sebagai perintis adalah Desa Wisata Tambong ini. Melalui program ini diharapkan sinergitas antar pentahelix pariwisata semakin baik termasuk bagaimana infrastruktur pariwisata yang berkelanjutan juga menjadi salah satu prioritas juga oleh Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi.
Sebab dengan adanya kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk edukasi kepada wisatawan, pelaku, dan pengelola atau stakeholder pariwisata lebih aware terhadap kelestarian lingkungan, dimana salah satu tagline pariwisata Adalah “semakin dilestarikan, semakin menghasulkan” dan hal ini juga sejalan dengan SDG’s 8, 12, dan 13, ungkap Kanom sebagai anggota tim kegiatan dari Jurusan Pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?