![]() |
| Indonesia tak bisa menggelar Olimpiade dan kejuaraan dunia lain di bawah naungan IOC karena memblokir atlet Israel./Instagram @jakartagymnastics2025 |
JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dipimpin Erick Thohir mengabarkan jika Indonesia tidak akan bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan Kejuaraan Dunia olahraga lainnya yang di bawah naungan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Kabar tidak menyenangkan ini disampaikan Menpora Erick Thohir pada Kamis (23/10) siang WIB di Jakarta.
Melalui rilis yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Erick Thohir mengatakan jika Indonesia tetap kukuh dalam kebijakan dalam negeri yang melarang kontingen Israel berlaga di Kejuaraan Dunia Senam Artistik (Gymnastics) 2025 di Jakarta.
Atas dasar keamanan, kebijakan tersebut harus diambil meski pada akhirnya menghadirkan konsekuensi baru, yakni Indonesia tidak akan bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan kejuaraan dunia lainnya yang di bawah naungan IOC.
"Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional," buka Erick.
"Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia," lanjutnya.
"Atas dasar itu, Indonesia mengambil langkah untuk menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships," sambungnya lagi.
"Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade," beber Erick.
Ia menambahkan, Kemenpora dan Pemerintah tetap berkomitmen mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional. "Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia," tandasnya.
Melalui pernyataan tersebut, maka Indonesia hanya bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan kejuaraan dunia di bawah naungan IOC jika Indonesia telah menerima kehadiran Israel.
Saat ini, Indonesia sedang menggelar Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta yang berlangsung pada 19-25 Oktober 2025 di Indonesia Arena, Jakarta.
Ajang ini diikuti 75 negara, 427 atlet, 254 putra, dan 173 putri.
Beberapa negara yang berkompetisi di Jakarta seperti Albania, Aljazair, Amerika Serikat, China, Filipina, Indonesia, Jepang, Kanada, Malaysia, Mesir, Monako, Qatar, Thailand, hingga Vietnam.
![]() |
| Peraih medali babak final semua ronde kategori putra di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta./Instagram @jakartagymnastics2025 |
Pada babak kualifikasi yang berlangsung hingga Selasa (21/10) menghasilkan 24 atlet terbaik pada sektor putra dan putri.
Pada sektor putra, Daiki Hashimoto (Jepang), Noe Seifert (Swiss), dan Zhang Boheng (China) menjadi yang terbaik pada individu semua ronde.
Sektor putra juga telah melangsungkan babak final semua ronde yang hanya diikuti 24 atlet terbaik pada Rabu (22/10) kemarin.
Hasilnya, Daiki Hashimoto meraih medali emas, Zhang Boheng perak, dan Noe Seifert perunggu.
Lalu, pada sektor putri yang terbaik di kualifikasi adalah Angelina Melnikova (Atlet Netral-Rusia), Aiko Sugihara (Jepang), dan Kaylia Nemour (Aljazair).
Babak final putri semua ronde akan dihelat pada Kamis (23/10) pukul 18.30-21.00 WIB.
Khusus wakil Indonesia tidak berhasil melaju ke babak final semua ronde usai gagal masuk 24 besar di kualifikasi.
Setelah menggelar babak final semua ronde, kejuaraan ini akan melangsungkan babak final apparatus pada Jumat (24/10) dan Sabtu (25/10).
Dengan demikian, kejuaraan ini berpotensi menjadi yang terakhir bagi Indonesia menggelar ajang olahraga di bawah IOC selama tidak menerima kehadiran delegasi Israel di bumi Merah Putih.
Alasan IOC memblokir Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade dan kejuaraan dunia di bawah naungannya karena menilai Indonesia melakukan diskriminasi dan tidak menjunjung inklusivitas dalam olahraga global.
Sedangkan, Indonesia tidak menerima Israel karena berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 alinea pertama, yang menentang penjajahan dan mendukung kemerdekaan semua bangsa.
Hal ini dikuatkan dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri dan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019, yang menegaskan penolakan Indonesia terhadap penjajahan Israel atas Palestina dan melarang hubungan diplomatik resmi, pengibaran bendera Israel, serta penggunaan atributnya di Indonesia. ***
Penulis: YAN
Baca juga: Indonesia Tak Menerima Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik




Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?