Foto: Peserta International Students Summit 2025
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Hari kedua pelaksanaan International Students Summit 2025 yang diselenggarakan oleh International Class Program (ICP) dan International Office and Students Affairs (IOSA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berlangsung penuh makna dengan agenda Interreligious Harmony Tour. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman lintas budaya dan lintas agama para peserta melalui kunjungan langsung ke berbagai tempat ibadah di Kota Malang.
Sebanyak 55 peserta dari berbagai negara seperti Gambia, Kamboja, Yaman, Uzbekistan, dan Indonesia mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Didampingi para dosen dari Unit IOSA, mereka mengunjungi beberapa tempat ibadah yang menjadi simbol kerukunan umat beragama di Malang, antara lain Masjid Jami’ Malang, Gereja Immanuel, Vihara Dhammadipa Arama dan Candi Singosari.
Di setiap lokasi, peserta disambut hangat oleh tokoh agama setempat yang memberikan penjelasan tentang sejarah, nilai-nilai, dan peran keberagamaan masing-masing dalam merawat toleransi antar umat beragama dan menjaga harmoni dalam keberagaman.Tema ekoteologi juga menjadi bahasan dalam interreligious tour kali ini.
Salah satu peserta dari Sudan mengungkapkan kesannya, “Kegiatan ini benar-benar membuka mata saya tentang bagaimana Indonesia mempraktikkan toleransi secara alami dan menginspirasi. Dunia perlu belajar dari Indonesia.”
Kegiatan Interreligious Harmony Tour ini sejalan dengan visi FITK UIN Malang, yaitu mencetak mahasiswa yang berwawasan global namun tetap berakar pada kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. Wakil Dekan III FITK bidang kemahasiswaan dan kerjasama, Prof. Dr. Marno, M. Ag menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting dalam menumbuhkan suasana pendidikan yang humanis, inklusif, dan berkarakter.
Acara ditutup dengan sesi refleksi bersama, di mana para peserta menyampaikan kesan dan komitmen mereka untuk terus menebarkan nilai-nilai perdamaian, saling pengertian, dan kerja sama lintas bangsa. Hari kedua International Students Summit ini menjadi bukan hanya perjalanan akademik, tetapi juga perjalanan spiritual yang menumbuhkan empati dan persaudaraan antarumat manusia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?