Banner Iklan

DPD RI Ning Lia Istifhama Ajak Fatayat NU Surabaya Doakan Korban dan Santri Ponpes Al Khoziny saat Maulid Nabi SAW

Anis Hidayatie
06 Oktober 2025 | 02.15 WIB Last Updated 2025-10-06T07:25:26Z


Momen Maulid Nabi, DPD RI Ning Lia Istifhama Ajak Fatayat NU Surabaya Doakan Korban dan Santri Ponpes Al Khoziny

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM:  Ta'dim Maulidurrasul atau Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dihadiri Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama. Mengajak kader PC Fatayat NU Kota Surabaya untuk mendoakan para korban tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Ning Lia mengajak seluruh Kader Fatayat NU Surabaya berdoa bersama untuk keselamatan dan ketabahan keluarga korban santri tertimbun menjaga bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.

Dalam kesempatan itu, Ning Lia mengisahkan film Haikal bukan sekadar perjuangan bertahan hidup, tetapi juga menjadi cermin keteguhan iman dan kecerdasan luar biasa seorang anak belia.

"Haikal bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga sangat cerdas dan beriman. Dalam kondisi gelap dan terhimpit, ia tetap tenang, tegar, bahkan mengingat shalat. Masya Allah, betapa kuatnya iman dan mentalnya," ungkap Ning Lia dengan mata berkaca-kaca di Kantor PCNU Kota Surabaya, Bubutan, Sabtu (4/10/2025).

Dari kesaksian Haikal, meski tubuhnya terjepit beton dan ruang geraknya sangat terbatas, ia tetap berusaha menegakkan kewajiban shalat. Saat Isya tiba, ia bahkan sempat membangunkan temannya di bawah naungannya.

“Ayo shalat, ayo shalat,” ucap Haikal kala itu.

Ia mendengar suara seseorang mengimami shalat, meski tidak bisa mengenali siapa. Namun, saat Subuh tiba, sahutannya tak berbalas. Saat itulah Haikal menyadari bahwa sahabatnya sudah tiada.

Pada hari pertama, Haikal masih sempat salat berjamaah bersama teman-temannya meski dalam kondisi tertimbun. Namun, di hari kedua, ia hanya bisa shalat sendirian. “Bayangkan, seorang anak yang masih percaya harus melalui hari-hari penuh kegelapan dan kesendirian dengan tetap menjaga imannya. Ini benar-benar Masya Allah,” tambah putri Tokoh NU KH. Masykur Hasyim tersebut.

Selain kuat secara iman, Haikal juga menunjukkan kecerdasannya. Menurut ibunya, ia memilih untuk tidak banyak berbicara dan bergerak agar tenaganya tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) yang dipahami di sekolah.

“Dia benar-benar mengimplementasikan ilmu yang dipelajari untuk bertahan hidup,” kata Lia penuh salut.

Dalam kesempatan itu, Ning Lia mengajak kader Fatayat NU Surabaya untuk mengambil hikmah dari ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Menurutnya, kekuatan iman dan ilmu adalah penting dalam menghadapi cobaan hidup.

“Mari kita doakan para korban, keluarga yang ditinggalkan, serta santri yang selamat agar diberi keteguhan iman dan kesehatan. Semoga Fatayat NU juga selalu berkahi kesehatan dan kekuatan dalam perjuangan,” tutupnya.

Usai kegiatan, Ning Lia membaca salawat bersama dengan para kader yang menyambutnya dengan penuh haru dan bahagia. “Ning Lia ini sangat rendah hati dan baik banget,” kata Aminah salah satu kader Fatayat NU. (An)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPD RI Ning Lia Istifhama Ajak Fatayat NU Surabaya Doakan Korban dan Santri Ponpes Al Khoziny saat Maulid Nabi SAW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now