Dalam pelatihan, para siswa tidak hanya diajak mengolah bahan alami menjadi permen, tetapi juga belajar membentuk dan mengemasnya sendiri. Aktivitas ini mendorong kreativitas sekaligus melatih keterampilan motorik halus dan kasar. Anak-anak terlihat antusias saat mencoba berbagai bentuk permen, seakan belajar sambil bermain.
Lathiful Anwar menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang membuat permen, tetapi juga tentang menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya makanan sehat, melatihkan motorik anak, dan peluang usaha kecil yang bisa berkembang menjadi sumber pendapatan.
“Kami ingin anak-anak berani berinovasi, percaya diri, dan memahami bahwa hal sederhana pun bisa bernilai besar,” ujarnya.
Selanjutnya pimpinan Sekolah Binaan Klang Lama menyebutkan kegembiraanya atas pelaksanaan program tersebut.
“Kami sangat senang dengan program ini, karena selain tetap menyambung silaturahmi antar sesame warga Indonesia di perantauan, kita juga sangat senang anak-anak dapat dibekali keterampilan baru sesuai yang diharapkan dalam proyek P5 kurikulum merdeka” Ungkapnya.
Program ini sekaligus mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, mulai dari meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak, memperkaya pembelajaran berbasis praktik, hingga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan pola konsumsi yang bertanggung jawab. Dengan semangat gotong royong dan suasana hangat, pelatihan ini meninggalkan kesan manis bagi para peserta. Permen sehat hasil karya mereka bukan hanya simbol kreativitas, tetapi juga cermin kontribusi nyata kontribusi perguruan tinggi agar berdampak bagi pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?