Banner Iklan

UMM Dorong Pemanfaatan Pangan Alternatif Berbasis Bunga untuk Cegah Anemia dan Stunting

Anis Hidayatie
12 September 2025 | 06.09 WIB Last Updated 2025-09-11T23:39:09Z

 


UMM Dorong Pemanfaatan Pangan Alternatif Berbasis Bunga untuk Cegah Anemia dan Stunting

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: 11 September 2025 – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menekankan pentingnya inovasi pangan alternatif dan fungsional sebagai solusi berkelanjutan dalam mencegah anemia dan stunting. Menerapkan moto Dikti KemenSaintek yakni KAMPUS BERDAMPAK UMM menerjunkan akademisi terbaik untuk masyarakat.

Hal tersebut nampak dalam Workshop Suplemen Anemia Guna Pencegahan Stunting di Gedung Empu Sendok Kantor Bupati Pasuruan menggandeng Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Kamis 11/9/2025.

Dalam paparannya, para narasumber menyoroti strategi pemenuhan gizi berbasis pemanfaatan sumber daya alam lokal, SDM muda, dan pertanian hebat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu fokus inovasi adalah pemanfaatan bunga sebagai sumber pangan alternatif yang kaya senyawa bermanfaat.

Bunga mengandung pigmen alami, antioksidan, serta zat besi yang dapat membantu mencegah anemia. Bahkan, dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 69 disebutkan bahwa dari perut lebah keluar minuman yang beraneka warna dan mengandung obat bagi manusia. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa bunga dan hasil olahannya memiliki manfaat kesehatan besar.

Data yang dipaparkan menunjukkan konsumsi beras Indonesia mencapai 124 kg/kapita/tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan Jepang (50–60 kg) atau Korea (40 kg). Ketergantungan ini perlu diimbangi dengan diversifikasi pangan, termasuk pemanfaatan rempah, madu, selai, serta sumber pigmen alami dari bunga, daun, batang, hingga umbi-umbian.


Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, MP., salah satu pemateri, menegaskan bahwa pangan alternatif seperti bunga tidak hanya menambah variasi makanan, tetapi juga memberi nilai fungsional untuk kesehatan. 


“Bunga mawar misalnya, mengandung antioksidan tinggi (dari sumbgam Vit C , minyak atsiri, antosianin pigmen/ warna alami, Zink nya)  bisa menjadi bahan suplemen alami untuk menurunkan risiko anemia,” ungkapnya.

Selain itu, workshop juga menyoroti tantangan pangan nasional, terutama pada produk UMKM. Masih ada 6% produk pangan mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) berbahaya, sementara 38,24% pelaku UMKM belum menerapkan standar CPPOB. Dengan inovasi berbasis bahan alami, diharapkan masyarakat bisa beralih pada pangan yang lebih aman, sehat, dan bernilai gizi tinggi.


Kegiatan ini diakhiri dengan ajakan bersama untuk mendukung SDG’s (Sustainable Development Goals), khususnya tujuan mengakhiri kemiskinan, mengatasi perubahan iklim, serta memperkuat ketahanan pangan.


“Pemanfaatan pangan alternatif berbasis bunga adalah jalan menuju ketahanan pangan sehat, aman, halal, dan ramah lingkungan. Inovasi ini sekaligus mendukung cita-cita membangun generasi emas bebas stunting dan anemia. Sebagai wujud pencapaian UMM mjd Kampus BerDampak," ujar Prof. Elfi.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • UMM Dorong Pemanfaatan Pangan Alternatif Berbasis Bunga untuk Cegah Anemia dan Stunting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now