Banner Iklan

Situasi Jatim Kian Kondusif, Senator DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Gubernur Khofifah Miliki Kebesaran Hati Paripurna

Anis Hidayatie
04 September 2025 | 11.41 WIB Last Updated 2025-09-04T04:42:08Z


Situasi Kian Kondusif, Senator Lia Istifhama Apresiasi Gubernur Khofifah Miliki Kebesaran Hati Paripurna

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Suasana Jawa Timur kian kondusif dan berangsur normal setelah sempat memanas akibat aksi massa beberapa waktu lalu. Kondisi ini disyukuri banyak pihak, termasuk Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama.

Senator yang akrab disapa Ning Lia itu menyebut kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menerapkan Work From Home (WFH) pada 1–4 September 2025 di sejumlah instansi, sekolah, dan perguruan tinggi di kota besar seperti Surabaya dan Jakarta, terbukti efektif.

“Alhamdulillah, kebijakan WFH atau daring efektif menekan potensi meluasnya aksi-aksi yang membuat situasi tidak kondusif. Apalagi kebijakan ini hanya sementara, sebagai langkah meredakan tensi agar keadaan kembali normal,” jelas Ning Lia saat menghadiri aksi bagi bunga pesan damai di Surabaya, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, penerapan WFH menjadi momen refleksi bagi semua pihak. 

“Ini menjadi evaluasi bersama dan berujung pada kesamaan visi. Apapun pikiran maupun tindakan, jangan sampai merugikan kepentingan publik, apalagi memberi dampak buruk pada nama Indonesia di mata global,” tambahnya.

Lebih jauh, Ning Lia tak segan menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Baginya, sikap yang ditunjukkan Gubernur Khofifah adalah wujud kebesaran hati seorang pemimpin sejati.

“Bunda Khofifah adalah pemimpin paripurna dengan kebesaran hati yang sangat tinggi. Beliau mencontohkan sikap rahmatan lil ‘alamin, kasih sayang untuk semua pihak. Bahkan beliau turun langsung menemui massa di Grahadi dengan dialog interpersonal, hati ke hati,” ungkap Ning Lia.

Ia menilai tindakan Gubernur Khofifah bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto yang memilih memaafkan para pelaku perusuhan—mayoritas anak-anak—adalah bentuk jiwa besar seorang pemimpin. “Beliau menempatkan mereka sebagai korban provokasi, tapi tetap rasional melihat cagar budaya yang kini kehilangan nilai sejarah,” tegasnya.

Terkait Gedung Negara Grahadi, Ning Lia menyoroti sikap bijak Gubernur Khofifah yang enggan membicarakan soal anggaran renovasi. Menurutnya, Gubernur lebih mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa Gedung Grahadi adalah warisan bersejarah yang tak ternilai.

“Gedung Grahadi memiliki relief-relief saksi perjuangan bangsa, nilai heritage yang tidak bisa dihitung nominalnya. Hilangnya nilai sejarah ini sungguh menyedihkan,” kata Ning Lia.

Selain mengapresiasi langkah Gubernur, Ning Lia juga memuji upaya humanis Polda Jatim dalam menangani anak-anak yang terlibat kerusuhan. Ia menegaskan bahwa pendekatan humanis sangat penting untuk menyelamatkan masa depan generasi muda.

Di sisi lain, ia menyinggung fenomena live TikTok yang sempat ramai menjadi medium provokasi. 

“Kita akui, pembatasan live TikTok efektif menekan potensi provokasi yang meracuni mental anak-anak di bawah umur. Namun saya berharap live TikTok bisa kembali diizinkan, tapi khusus untuk UMKM agar tetap mendukung aktivitas ekonomi rakyat kecil,” pungkasnya.

Sementara itu, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa dalang kerusuhan mulai terkuak. Ning Lia berharap aparat berani membuka fakta di balik peristiwa ini. “Spill detail agar tidak ada lagi provokasi perusak heritage perjuangan bangsa,” tandasnya. Ans



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Situasi Jatim Kian Kondusif, Senator DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Gubernur Khofifah Miliki Kebesaran Hati Paripurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now