![]() |
Ilustrasi puisi Jembatan Merah karya Gunantara Soetanto./Pexels |
PUISI | JATIMSATUNEWS.COM:
Gunantara Soetanto
Jembatan Merah
Deru tembakan mesiu
Serdadu menyerbu
Apa takut itu?
Senjata pasti mengoyak tubuhmu
Biar darah mengucur
Merah ... Merah ... Punah...
Basahi ....
Lumuri ....
Jembatan itu kebebasan
Jembatan itu persatuan
Mati itu kehormatan
Wani!
(Surabaya, 2 Juli 2025)
Kembang Jepun
Biarkan naga meliuk-liuk di sudut kota
Lampion-lampion merah memendarkan cahayanya
Di sini, di sudut kota lama yang terlupa
Aksara hanzi bertebaran di tempat usaha
Suara perbincangan terdengar naik turun bak nada
Di sini, di jalan dengan gapura berhiaskan naga
Si mata sipit membanting tulang mengais harta
Mencari duit untuk kebutuhan rumah tangga
Di sini, di jalan-jalan sempit utara kota
Wangi hio semerbak merasuk sukma
Klenteng kuno tempat memuja dewa
Di sini, di pecinan kota Surabaya
(Surabaya, 2 Juli 2025)
Persebaya
Tim sepakbola kesayanganku
Bajul ijo itulah julukanmu
Hajar semua tim yang menantangmu
Lesakkan gawang lawan dengan gol-golmu
Lini depan, tengah, belakang harus padu
Umpan kiri kanan, terobosan atau lambung kudu jitu
Tekel semua operan pemain lawan yang belagu
Tiga poin kemenangan itu yang kumau
Angkatlah piala sebanyak yang kau mampu
Jayalah selalu Persebayaku!
(Surabaya, 2 Juli 2025)
Katedral
Kau berdiri teguh bagai batu karang
menjaga iman di pusaran zaman
di bawah kubah suci yang kokoh menjulang
doa-doa naik dihantar asap dupa sampai ke awan
Kaca-kaca mozaik berwarna-warni
Tergambar rupa orang-orang suci
Patung Yesus dengan hati kudus-Nya
dan patung Maria sebagai bunda-Nya
Lilin-lilin kecil menyala syahdu
Di pelataran gua Maria
Bilik pengakuan tempat mengadu
Lenyaplah segala khilaf dan dosa
Lonceng gereja yang berdentang
Mengingatkan umat akan kasih Sang Pencipta
Jangan sampai kita saling berperang
Hanya karena perbedaan agama
(Surabaya, 1 Juli 2025)
Bonbin
Lihatlah kami yang terpenjara dalam kandang!
Di komplek pinggir jalan arteri kota
Kami butuh makanan yang bergizi setiap hari
Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Demi kesehatan dan kesejahteraan kami
Kami bukan boneka
Yang bisa disiksa semaunya
Kami bukan hiburan
Yang ditonton untuk ditertawakan
Kami hanya ingin kebebasan
Hidup berdampingan dengan kalian
Supaya alam tercipta keselarasan
(Surabaya, 1 Juli 2025)
Catatan:
Bonbin=Kebun Binatang
___
Profil Penulis
Gunantara Soetanto
Lulusan Sastra Inggris UT yang menjadi penulis dan penerjemah paruh waktu. Arek Suroboyo asli yang lahir dan dibesarkan di Surabaya. Berpengalaman dalam penulisan dan penerjemahan karya sastra berupa fabel, cerpen, dan puisi yang diterbitkan dalam sejumlah buku antologi. Kontak: gundalatan@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?