![]() |
Ilustrasi fenomena taman sejarah./Pexels |
PUISI | JATIMSATUNEWS.COM:
Febrian Hendra
Fenomena Taman Sejarah
Ada suatu tempat berkharisma
Kota dengan Seribu Kisah
Dengan pahatan patung yang megah
Dengan sebuah goresan kata kata
Nama terpampang dalam ukiran
Dinding dinding pun masih basah
Pigorapun mengisi album putih dan hitam
Pita jasa melekat pada seragam
Merah Putih jadi saksi ruang itu
Pistol dan bambu masih melekat
Waktu tak lekam dengan biofragma
Simbol Suci dari Sejarah bangsa
2025
Fenomena Museum Bernyawa
Di tempat penuh sejarah
Di dinding sebuah sosok megah
Dengan Rangkaian Nama
Rantai Emas jadi pengikatnya
Di kota dengan hiruk pikuk dan berdebu
Dengan balutan aspal yang usang
Hadirnya bangunan tak lekam waktu
Terpampang sisi dalam nenek moyang
Patung diberbagai sudut simbol kedigjayaan
Tombak dan peluru bertumpu pada jiwa
Di ruang ruang jadi lembaran hitam dan putih
Fenomena museum mengakar pada dedaunan
2025
Seni Dalam Rajutan Ilmu
(di SMKN 12 Surabaya)
Di sebuah tempat menuntut ilmu
Di area pinggir jalan yang tak bertuan
Sebuah pahatan patung simbol seni
Terpampang di sisi gapura
Sebuah pendopo megah nampak ke dalam
Dengan dikelilingi ruang ruang prestasi
Dinding dinding bermotifkan ukiran seni
Sebuah loga bercorak jawa menginspirasi
Goresan tinta terangkai dalam kata
Dengan dibalut pohon rindang
Dari waktu yang tak kenal usia
Sebuah rajutan sekolah berbintang
2025
Pantai yang Berkesan
Nampak sebuah perahu berlabuh
Suatu tempat berada batas kota
Dengan bisikan bisikan pasir
Dengan rayuan ombak yang bergulung gulung
Berjejer kaki lima yang bersua
Terik matahari pun menghampiri
Angin semelir pun menari-nari
Keramaian jadi memadati
Di sela-sela pohon yang rindang
Di sela-sela kerikil tajam
Memikat pesona alam
Lautpun terbentang Samudra
2025
Bingkai Dalam Kenangan
Di batas kota yang bising
Dengan lalu lalang beroda
Sebuah gapura bersimbol kerajaan
Bertuliskan nama nama Jawa
Batu batu yang tersusun bak dinasti jawa
Dikelilingi pujangga tua
Dengan ribuan karya
Terpampang di bingkai tua
Ruang demi ruang terenkarnasi
Dari keris yang bernama
Hingga wajah yang tak usang waktu
Dikelilingi untaian bunga
2025
Sampai Ujung Pulau Garam
Terlihat lebih mempesona
Dengan menyusuri padatnya bata
Jarak demi jarak terpampang setiap lintas
Simpul tali dan jembatan mengakar
Mahakarya dari sebuah kota
Sampai ke ujung pulau garam
Perahu perahu terdampar dari sudut mata
Sang Nelayan tak kenal waktu lekam
Roda roda pun menyisirinya
Seakan angin pun turut menyapa
Mata anginpun tak canggung
Setiap lintasan menuai fenomena
2025
___
Profil Penulis
Nama: Febrian Hendra Prana, S.Pd
Panggilan: Febrian Hendra
Pekerjaan: Guru SMKN 12 Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?