Banner Iklan

FEB UB dan LAZISNU Kota Malang Bentuk Tim Kerja Badan Usaha Masyarakat untuk Dorong Kemandirian Ekonomi Umat

Anis Hidayatie
23 September 2025 | 15.53 WIB Last Updated 2025-09-23T08:54:11Z

 


FEB UB dan LAZISNU Kota Malang Bentuk Tim Kerja Badan Usaha Masyarakat untuk Dorong Kemandirian Ekonomi Umat

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bersama Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Malang membentuk Tim Kerja Badan Usaha Masyarakat sebagai langkah konkret untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat. Kegiatan ini merupakan sasaran kerja Tri Dharma Perguruan Tinggi Pengabdian Masyarakat oleh dosen UB yang tergabung dalam tim pengabdian hibah kompetisi DIKTI 2025. 

Lebih lanjut, inisiatif kegiatan ini terlahir dari kesadaran bahwa pengelolaan zakat, infak, dan shodaqoh tidak cukup hanya berhenti pada aktivitas filantropi, tetapi perlu ditransformasikan menjadi kekuatan usaha produktif yang memberi dampak ekonomi nyata. 

Salah satu mailstone kegiatan ini adalah Workshop Penguatan UMKM untuk yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2025. Bertempat di Gedung Aula BRI FEB UB, kegiatan dihadiri oleh Anggota LAZISNU dan juga melibatkan perwakilan dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kota Malang Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dr. Nurul Badriyah selaku Ketua Pengabdian dari FEB UB dan salah satu anggota Pengabdian; Prof. Fathiyah dari FMIPA. Forum ini menegaskan bahwa masyarakat harus ditempatkan bukan sekadar sebagai penerima manfaat, melainkan juga pelaku aktif dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat daya tahan masyarakat terhadap perubahan zaman sekaligus membuka peluang usaha baru yang berdaya saing.

Pembentukan Tim Kerja BU Masyarakat ini juga menjadi momentum penting untuk menata ulang arah gerakan ekonomi umat. Dalam forum, para peserta membahas penyusunan rencana bisnis yang menyeluruh, dimulai dari analisis potensi lokal, identifikasi peluang usaha, hingga perumusan strategi pemasaran dan pola pengelolaan yang lebih profesional. Tidak hanya itu, aspek modal, total aset, laba bersih tahun berjalan, serta kontribusi usaha terhadap BUMKM turut dibicarakan secara rinci agar setiap unit usaha dapat memberi dampak yang terukur bagi ekosistem ekonomi masyarakat.

Salah satu hasil konkret kegiatan ini adalah penetapan produk unggulan dari masing-masing MWC NU di Kota Malang. Produk tersebut antara lain peyek, kue basah, dan bumbu pecel dari MWC Kedungkandang; sembako, warung kopi, dan POM mini dari MWC Sukun; bakso, jahitan, souvenir, sambel bajak, serta baju dari MWC Klojen; sablon, bordir, air mineral, tahu meron, dan es teler dari MWC Blimbing. Produk-produk tersebut dipilih berdasarkan potensi lokal yang dinilai memiliki nilai jual tinggi sekaligus mencerminkan identitas masyarakat setempat. Dengan dukungan pengelolaan yang profesional, produk unggulan ini diharapkan mampu berkembang tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga menembus pasar regional.

Menurut Prof. Fathiyah, pembentukan Tim Kerja BU Masyarakat adalah bukti nyata peran perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Akademisi tidak hanya berkutat pada teori di ruang kelas, melainkan turun langsung untuk mendampingi masyarakat agar potensi lokal bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi baru. Hal senada disampaikan Dr. Nurul Badriyah, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintaslembaga, terutama antara kampus, organisasi masyarakat, dan lembaga zakat, sehingga upaya pemberdayaan dapat berjalan lebih terstruktur dan berdampak luas.

Sementara itu, perwakilan LAZISNU Kota Malang menilai sinergi ini merupakan komitmen jangka panjang untuk membangun ekosistem usaha yang inklusif. Ke depan, BU Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi wadah usaha, melainkan juga pusat pemberdayaan umat yang mampu melahirkan kemandirian ekonomi sekaligus mengurangi ketergantungan pada bantuan jangka pendek.

Langkah ini sekaligus menjadi cerminan bahwa penguatan ekonomi berbasis komunitas membutuhkan kerja sama semua pihak. Dengan dukungan pengetahuan dari perguruan tinggi, jejaring organisasi masyarakat, dan sistem pengelolaan filantropi yang lebih produktif, Badan Usaha Masyarakat di Kota Malang diharapkan dapat menjadi model percontohan nasional. Transformasi ini bukan sekadar wacana, melainkan upaya nyata untuk membangun ekonomi umat yang lebih mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FEB UB dan LAZISNU Kota Malang Bentuk Tim Kerja Badan Usaha Masyarakat untuk Dorong Kemandirian Ekonomi Umat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now