Stabil di Tengah Tantangan, Kinerja Industri Jasa Keuangan di Wilayah OJK Malang Tumbuh Positif
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: 25 Agustus 2025 – Industri jasa keuangan di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang tetap menunjukkan performa stabil dengan capaian pertumbuhan intermediasi yang positif hingga Juni 2025. Hal ini sejalan dengan tren perbaikan indikator ekonomi global yang berdampak pada meningkatnya optimisme di sektor perbankan, pasar modal, hingga lembaga keuangan nonbank (IKNB).
Penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 11,59 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit nasional sebesar 7,77 persen yoy. Total penyaluran kredit meningkat dari Rp97,18 triliun (Juni 2024) menjadi Rp108,45 triliun (Juni 2025).
Kredit investasi mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 15,67 persen yoy, namun porsi terbesar masih berasal dari kredit modal kerja sebesar Rp45,47 triliun atau 41,93 persen dari total kredit. Dari sisi sektoral, pertumbuhan kredit paling banyak disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran (Rp21,86 triliun/20,16 persen), industri pengolahan (Rp18,63 triliun/17,18 persen), serta kredit konsumsi untuk perumahan.
Pertumbuhan signifikan juga terjadi di Kota Probolinggo dengan lonjakan kredit 32,40 persen yoy menjadi Rp10,13 triliun. Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 3,50 persen yoy menjadi Rp102,82 triliun.o
Nilai aset dana pensiun di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 4,00 persen yoy menjadi Rp230,95 miliar, dengan jumlah investasi yang naik 7,03 persen menjadi Rp215,22 miliar. Sektor pembiayaan juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 2,42 persen yoy menjadi Rp7,28 triliun pada April 2025.
Pasar modal wilayah Malang pun semakin inklusif dengan pertumbuhan jumlah investor yang ditandai meningkatnya Single Investor Identification (SID) sebesar 12,18 persen yoy hingga akhir semester I 2025. Kenaikan tertinggi tercatat pada SID C-BEST yang mencapai 152.420 SID atau tumbuh 24,57 persen yoy.
Jumlah nasabah reksa dana juga melonjak signifikan hingga 112,11 persen yoy, mencapai 39.552 nasabah pada Mei 2025. Kota Malang menjadi daerah dengan total nilai penjualan reksa dana terbesar senilai Rp263,23 miliar.
Selain pertumbuhan positif di sektor keuangan, OJK Malang melalui Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) aktif menindak tegas pinjaman online ilegal. Hingga 24 Juli 2025, sebanyak 1.556 entitas pinjaman online ilegal telah dihentikan, bersama 284 penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat.
Sejak peluncuran Indonesia Anti Scam Centre (IASC) pada November 2024, OJK menerima lebih dari 204 ribu laporan, termasuk 74.218 laporan penipuan yang langsung disampaikan korban ke sistem IASC. Hingga Juli 2025, total kerugian dana korban yang dilaporkan mencapai Rp4,1 triliun, dengan dana korban yang sudah diblokir sebesar Rp348,3 miliar.
OJK Malang juga terus memperkuat literasi keuangan melalui Bulan Literasi Keuangan (BLK) dan Hari Indonesia Menabung 2025. Sepanjang Mei–Agustus 2025, tercatat 87 kegiatan edukasi dengan 11.892 peserta berhasil digelar. Fokus utama kegiatan diarahkan kepada pelajar/mahasiswa (45,81 persen), masyarakat umum (37,12 persen), dan UMKM (4,02 persen).
Sebagai puncak kegiatan, OJK menyelenggarakan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) Award dan Financial Literacy Award 2025. KOJK Malang berhasil meraih penghargaan KEJAR Award kategori Satuan Pendidikan Implementasi Terbaik untuk MTsN 3 Malang serta penghargaan literasi keuangan melalui kolaborasi TPAKD Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Malang tetap terjaga stabil di tengah tantangan global. "Kami terus mendorong sinergi antara regulator, industri jasa keuangan, akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat agar ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud," ujarnya.
Dengan tren pertumbuhan positif di berbagai sektor, OJK Malang optimistis industri jasa keuangan dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian regional sekaligus memperkuat ketahanan sistem keuangan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?