Banner Iklan

Senator Cantik Lia Istifhama Dukung Baznas RI Gandeng PP Muslimat NU Guna Kembangkan Women Entrepreneurship Lewat Pembiayaan Mikro Produktif

Admin JSN
08 Agustus 2025 | 21.28 WIB Last Updated 2025-08-09T09:24:24Z
Anggota DPD RI Prov. Jatim, Dr. Lia Istifhama yang mendukung kerja sama Baznas RI dengan Muslimat NU./dok. Lia Istifhama Center

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM - Anggota DPD RI Provinsi Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama mendukung langkah Baznas RI yang menggandeng PP Muslimat NU dalam program BMMT.

Tujuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menjalin kolaborasi strategis dengan Pimpinan Pusat Muslimat NU adalah untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan dan menciptakan ekosistem wirausaha mikro yang berdaya saing.

Kolaborasi ini juga untuk melahirkan Women Entrepreneurship yang berbasis zakat produktif dan pembiayaan mikro yang menyasar kader-kader perempuan Muslimat NU di berbagai daerah melalui Program Baznas Microfinance Majelis Taklim (BMMT).

Melalui program ini, Baznas juga kolaborasi dengan Aisyah dan Fatayat NU, selain bersama Muslimat NU.

Program ini pun mendapat dukungan dari senator Lia Istifhama. Ia memberi apresiasi atas kolaborasi antara Baznas RI dan PP Muslimat NU dalam mengembangkan program Women Entrepreneurship berbasis zakat produktif.

Menurutnya, sinergi ini adalah langkah konkret dalam mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan.

Senator yang identik dengan tagline Cerdas Inovatif dan Kreatif ini juga dikenal aktif dalam advokasi pemberdayaan perempuan. Inilah mengapa, keberadaan kerja sama Baznas dengan Muslimat NU juga menarik perhatiannya.

Keponakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ini menilai pendekatan ekonomi mikro berbasis komunitas kader sangat relevan dalam menjawab tantangan ketimpangan ekonomi dewasa ini.

Apalagi, program ini menyentuh langsung pada akar persoalan akses permodalan, pelatihan, dan keberlanjutan usaha.

"Melalui program seperti ini, kader Muslimat NU tidak hanya didorong untuk berdaya secara ekonomi, tetapi juga mengajarkan finansial dan menjadi pionir dalam menciptakan ketahanan keluarga dan sosial berbasis komunitas. Kami berharap sinergi antara pusat dan daerah, agar program berjalan optimal dan tidak hanya berhenti pada pencairan dana, tetapi juga pada pendampingan dan monitoring berkala," ujar Lia melalui rilis yang diterima JSN Jumat (8/8).

Berdasarkan keterangan dari Baznas, program ini bukan sekadar inisiasi, melainkan ikhtiar besar untuk membangun gerakan perempuan pelaku usaha mikro yang memiliki dampak sosial dan ekonomi luas.

Dengan menggandeng kader Muslimat NU sebagai garda terdepan, Baznas RI mendorong terbentuknya komunitas perempuan pelaku usaha yang produktif, mandiri, dan inspiratif.

"Kami ingin menciptakan perubahan dahsyat melalui pemberdayaan kader Muslimat NU. Dengan pembiayaan mikro zakat produktif, kami percaya perempuan bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya," ungkap Noor Aziz, Kepala Divisi Bank Zakat Mikro BAZNAS RI.

Baznas RI telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar yang akan disalurkan ke 20 PW Muslimat NU, yang dalam satu titik bisa berisi 50 majelis takmil di seluruh Indonesia. Dana ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan usaha mikro perempuan berbasis komunitas.

Namun, alokasi operasional dan stimulus distribusi dana masih dalam tahap pembahasan antara Baznas RI dan PP Muslimat NU.

Terdapat kesepakatan awal yang belum sepenuhnya terealisasi, khususnya terkait mekanisme dukungan operasional dan pemisahan permohonan program skala besar seperti pengembangan unit usaha kelompok baru.

"Program ini tidak hanya memberikan akses permodalan, tapi juga memperkuat kapasitas usaha melalui pelatihan dan pendampingan berbasis komunitas kader," jelas Noor Aziz.

Adapun mengenai program Women Entrepreneurship Muslimat NU merupakan model pemberdayaan berbasis zakat yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui skema multifinance mikro syariah, perempuan dari kalangan akar rumput khususnya kader Muslimat didorong untuk mengembangkan usaha produktif seperti kuliner, kerajinan, warung sembako, hingga usaha jasa berbasis kebutuhan lokal.

"Kami ingin Muslimat NU tak hanya menjadi pendamping umat secara spiritual dan sosial, tapi juga aktor penting dalam kebangkitan ekonomi berbasis zakat," beber salah seorang pengurus PP Muslimat NU.

Dengan strategi sebaran berbasis wilayah dan target kader, program ini diproyeksikan bisa menjangkau ratusan pelaku usaha mikro perempuan dan menjadi model best practice nasional. 

Saat ini, tantangan utama adalah mempercepat kesepakatan operasional dan skema distribusi di lapangan.

Baznas juga membuka opsi untuk permohonan anggaran terpisah, terutama untuk pengembangan skala kelompok baru dengan dukungan teknis dan manajerial dari PP Muslimat NU. ***

Editor: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Senator Cantik Lia Istifhama Dukung Baznas RI Gandeng PP Muslimat NU Guna Kembangkan Women Entrepreneurship Lewat Pembiayaan Mikro Produktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now