Mahasiswa FTP UB Dampingi PKK Srigonco Ajukan PIRT dan Benahi Label Kemasan Keripik Pisang
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Upaya meningkatkan daya saing produk lokal terus dilakukan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melalui program Mahasiswa Membangun Desa – Doktor Mengabdi (MMD-DM) 2025. Salah satunya diwujudkan oleh Sofyan Hadi, mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, yang mendampingi Kelompok PKK Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, dalam legalisasi usaha serta perbaikan label kemasan produk unggulan mereka: keripik pisang.
Program yang berlangsung lebih dari dua minggu ini fokus pada penyusunan desain label sesuai standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta pendampingan pengajuan Nomor PIRT hingga tahap finalisasi. Sofyan bersama tim membantu mulai dari identifikasi kebutuhan mitra, pembuatan desain label berisi informasi penting seperti komposisi, berat bersih, hingga nomor izin edar, sampai pada proses administrasi pembuatan NPWP, NIB, dan PIRT.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi langsung kepada anggota PKK mengenai pentingnya label yang sesuai standar dan legalitas PIRT sebagai jaminan keamanan pangan bagi konsumen.
Sebelum adanya pendampingan, produk keripik pisang PKK Srigonco masih dikemas dalam plastik polos tanpa keterangan jelas dan belum mengantongi izin edar resmi. Kini, produk telah memiliki label dengan desain profesional, informatif, dan sesuai aturan, serta sedang menunggu tahap akhir penerbitan Nomor PIRT.
“Kami jadi paham pentingnya label dan izin PIRT. Sekarang produk kami kelihatan lebih rapi dan siap dipasarkan di toko oleh-oleh maupun online,” ungkap Ibu Siti, salah satu anggota PKK Desa Srigonco.
Endrika Widyastuti, S. Pt., M. Sc., M. P., Ph. D., selaku Ketua Tim Dosen MMD-DM UB 2025, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa.
“Legalitas dan identitas visual yang baik adalah kunci agar produk UMKM dapat bersaing. Program ini merupakan langkah nyata dalam mendorong keamanan pangan sekaligus daya tarik produk di pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Melalui program MMD-DM, mahasiswa tidak hanya mendapat pengalaman praktik langsung di lapangan, tetapi juga berperan aktif dalam pengembangan potensi desa. Pendampingan legalitas usaha dan perbaikan kemasan ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas pasar, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Desa Srigonco.
Dengan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, Universitas Brawijaya berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan pendampingan nyata demi tercapainya pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan. ANS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?