ASN Pemkot Malang Luncurkan "Balaikota Menulis 2", Perayaan Literasi di Usia 111 Tahun Kota Malang
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: 22 Agustus 2025 – Pemerintah Kota Malang kembali mencatatkan sejarah baru dalam dunia literasi dengan diluncurkannya buku "Balaikota Menulis 2: 111 Tahun Kota Malang". Buku ini menjadi karya kolaboratif 14 Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang bertepatan dengan peringatan hari jadi ke-111 Kota Malang.
Berbeda dengan publikasi pemerintah pada umumnya, buku ini memuat pemikiran segar, refleksi pribadi, hingga gagasan inovatif dari para ASN. Tak hanya seputar tugas kedinasan, tetapi juga menyelami ide-ide kreatif untuk kemajuan Kota Malang. Dari perspektif pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif, hingga budaya dan sejarah, semua terangkum dalam karya bersama ini.
“Buku ini adalah manifestasi dari semangat kolaborasi dan inovasi yang kami tanamkan. Kami ingin menunjukkan bahwa setiap ASN memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan,” ungkap Agung H. Buana, inisiator sekaligus ketua tim editor, dalam peluncuran buku yang digelar di Gramedia Kayutangan Malang, Jumat (22/8).
Peluncuran ini sekaligus melanjutkan tradisi literasi ASN yang telah dimulai pada 2024 melalui "Balaikota Menulis: 110 Tahun Kota Malang". Jika buku pertama lebih menekankan pada catatan refleksi perjalanan kota, edisi kedua ini diproyeksikan menjadi karya monumental yang tidak hanya merekam sejarah, tetapi juga memantik semangat berinovasi bagi aparatur di seluruh Indonesia.
Dalam buku tersebut, Kota Malang digambarkan dari berbagai sisi: sebagai pusat pendidikan, wisata kuliner, pariwisata, industri jasa, hingga kota bersejarah yang sarat nilai heritage. Lebih dari itu, peran Balaikota Malang sebagai motor penggerak pembangunan turut disorot dari waktu ke waktu.
Keberadaan "Balaikota Menulis 2" diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi ASN di daerah lain agar tak hanya berperan sebagai pelaksana administrasi, tetapi juga penulis sejarah. Seperti yang disampaikan Abdul Malik, penulis seni budaya Malang yang juga turut memberi catatan dalam buku ini:
“Sejarah adalah milik mereka yang sudah almarhum. Sejarah adalah ihwal mereka yang masih hidup. Sejarah adalah milik mereka yang berani menuliskannya.”
Dengan hadirnya buku ini, Pemkot Malang menegaskan bahwa literasi bukan hanya milik kalangan akademisi atau sastrawan, melainkan juga abdi negara yang berkomitmen memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?