MALANG | JATIMSATUNEWS.COM — Desa Sumberoto, Donomulyo, Pada tanggal 16 Juli 2025, Kelompok 57 KKN FISIP Universitas Brawijaya menggelar pelatihan pembuatan telur asin dari telur ayam. Pelatihan tersebut menyasar pada Ibu-Ibu PKK sebagai peserta pelatihan dan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan keterampilan Ibu-Ibu sehingga memungkinkan mereka untuk membuka peluang usaha secara mandiri.
Gagasan tersebut lahir sebagai bentuk respon atas beberapa hal yang dianggap krusial oleh mahasiswa KKN FBD UB yang bertempat di Sumberoto. Pertama, karakteristik wilayah Desa Sumberoto yang dekat dengan pantai menjadikan desa tersebut kaya akan sumberdaya hasil laut, terutama garam. Kedua, sebagai alternatif pengganti telur asin dari telur bebek yang selama ini banyak beredar di pasar, telur ayam dianggap menjadi pilihan yang tepat atas beberapa kelebihannya seperti mudah didapatkan dan memiliki harga beli yang jauh lebih murah. Ketiga, metode pelatihan telur asin yang dilakukan hanya memerlukan peralatan sederhana yang pasti ada di rumah dan tanpa metode yang rumit.
Berangkat dari hal tersebut, pelatihan pembuatan telur asin dari telur ayam dilaksanakan. Pelatihan tersebut telah melalui beragam persiapan dan percobaan agar menjamin keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Dimulai sejak tanggal 4 Juli 2024, salah satu anggota Kelompok 57 FBD UB yaitu Gabrille Marvela memulai percobaannya dalam proses pembuatan telur asin. Dalam percobaan tersebut, Gabrille menggunakan dua cara untuk mengasinkan telur ayam. Cara pertama adalah dengan menggunakan abu gosok dan cara kedua menggunakan air garam.
Tepat 10 hari kemudian, proses percobaan tersebut baru dapat dilihat keberhasilannya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa telur yang menggunakan metode perendaman air garam dan bawang jauh lebih gurih dan asin daripada yang menggunakan metode abu gosok. Atas dasar tersebutlah, maka metode pelatihan yang diajarkan untuk Ibu-Ibu PKK Sumberoto adalah metode yang menggunakan air garam dan bawang. Garam yang digunakan untuk percobaan adalah garam hasil produksi yang bertempat di Pantai Modangan, Dsn. Sumberejo, Ds. Sumberoto yang memiliki kualitas garam lebih baik dibandingkan garam-garam yang berada di pasaran lainnya karena kandungan NaCl yang sebesar 98%, sedangkan kandungan NaCl garam pada umumnya hanya berkisar antara 80-90%.
Pada 16 Juli 2025, resmilah pelatihan tersebut digelar atas persetujuan dan bantuan banyak pihak seperti Bapak Budi Utomo selaku kepala desa, Ibu Astutik selaku ketua PKK, juga masing-masing Ibu Kepala Dusun yang ada di Desa Sumberoto yang turut mengkoordinasikan anggota PKK sehingga acara semakin meriah atas kehadiran 30 orang kader PKK. Antusiasme peserta tercermin dari waktu keberangkatan mereka yang hadir 15 menit lebih awal dari jam undangan yang tertera pukul 09.00.
Acara dibuka oleh Muhammad Sheva selaku MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ibu Astutik sebagai Ketua PKK sekaligus Ibu Kepala Desa Sumberoto. Dalam sambutannya, Bu Astutik mengaku memiliki harapan besar terhadap sosialisasi tersebut agar para anggotanya semakin terampil dan berdaya. Selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan Koordinator Desa dari Kelompok 57 FBD UB yaitu Farid Hilmi, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas antusiasme Ibu-Ibu PKK yang mau meluangkan waktunya untuk hadir dalam kesempatan tersebut.
Setelah sambutan-sambutan tersebut, dimulailah sesi pelatihan pembuatan telur asin dari telur ayam. Kedua pemateri, yaitu Gabrille Marvella dan Rizkia Ayu mulai memaparkan alasan mengapa telur ayam dapat menjadi alternatif yang bagus untuk menggantikan telur bebek. Sesi berlanjut pada proses pelatihan secara langsung. Anggota Kelompok 57 mulai membagikan plastik, telur, dan juga larutan air garam bawang agar dapat dipraktekkan oleh Ibu-Ibu PKK secara mandiri dan menunggu hasilnya secara mandiri di rumah masing-masing.
Selain pelatihan secara langsung, kedua pemateri juga menyisipkan beragam informasi yang dapat menunjang keberhasilan pembuatan telur asin dari telur ayam. Mulai dari takaran air garam yang tepat hingga waktu tunggu maksimal telur agar benar-benar asin sempurna. Pada sesi terakhir, pemateri membuka kesempatan kepada para ibu-ibu untuk mencicipi telur asin dari telur ayam yang sudah jadi dan juga membawa pembanding telur asin dari telur bebek agar dapat diketahui perbedaan rasanya. Salah satu peserta yang mendapat kesempatan untuk mencicipi telur asin tersebut yaitu Ibu Fitria mengaku jika rasa telur ayam yang diasinkan jauh lebih enak, tidak amis, dan dengan rasa asin yang lebih pas.
Terakhir, acara ditutup dengan foto bersama Ibu-Ibu PKK dan penyerahan piagam karya dari Ketua PKK kepada Gabrille Marvela sebagai pemateri sekaligus penanggung jawab program kerja pelatihan telur asin. Keberhasilan acara tersebut tentulah tak luput dari bantuan banyak pihak yaitu Ibu Astutik sebagai Ketua PKK, Bapak Budi Utomo selaku Kepala Desa, Pak Jimmy sebagai Sekretaris Desa, Pak Derik yang turut membantu menyediakan telur ayam untuk pelatihan dan juga telur asin dari telur bebek sebagai pembanding, Bapak Edi Nyamun dengan bantuan garamnya, dan juga kepada keseluruhan anggota Kelompok 57 FBD Universitas Brawijaya yang turut menyumbangkan tenaga dan pemikirannya dalam mensukseskan acara pelatihan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?