Banner Iklan

Sampang Rayakan Ritmik Madura 2025, Bupati Ajak Masyarakat Bangga pada Warisan Budaya Sendiri

Admin JSN
13 Juli 2025 | 07.46 WIB Last Updated 2025-07-13T00:46:29Z


SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM:  Alun-alun Trunojoyo kembali menjadi pusat semarak budaya pada Sabtu malam, 12 Juli 2025. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti gelaran Ritmik Madura 2025, sebuah pertunjukan seni dan tradisi lokal yang mengangkat tema "Merayakan Bunyi, Menghidupkan Rasa".

Acara yang diprakarsai oleh kolaborasi antara grup Kasokan dan Karang Taruna Kabupaten Sampang ini turut dihadiri Bupati H. Slamet Junaidi bersama Wakil Bupati H. Ahmad Mahfudz. 

Mereka hadir bersama jajaran Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Sampang, kepala OPD, para camat se-Kabupaten Sampang, serta perwakilan DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai NasDem.

Di atas panggung penuh nuansa etnik, para seniman lokal tampil memukau dalam paduan musik, tarian, dan ekspresi budaya yang menggambarkan kekayaan identitas Madura. Suasana yang tercipta tidak sekadar meriah, tetapi juga mengandung makna pelestarian yang dalam.

Dalam sambutannya, Bupati Sampang, Slamet Junaidi menyampaikan apresiasi tinggi terhadap acara ini. Menurutnya, Ritmik Madura adalah cermin semangat kolaboratif antara pemerintah, komunitas seni, dan generasi muda untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai budaya lokal.
"Acara ini mengingatkan kita pada kekayaan budaya Madura yang luar biasa. Ini adalah hasil kerja sama yang hebat antara grup Kasokan dan Karang Taruna,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa menjaga warisan budaya di tengah terpaan budaya luar adalah tantangan yang nyata. Oleh karena itu, perlu sikap bijak dan komitmen kuat dari seluruh lapisan masyarakat.
"Bahasa saja sudah berbeda, apalagi budaya dan kultur. Tidak bisa disamakan. Kita harus bangga dengan jati diri kita sebagai orang Madura," tegasnya.

Tidak berhenti di situ, Bupati juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda Madura agar tidak tercerabut dari akar budayanya. 

Ia mengajak anak-anak muda untuk tidak hanya mengenal, tapi juga mencintai dan melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur.
"Jangan sampai kita lupa atau bahkan malu mengakui sebagai orang Madura. Budaya adalah identitas, dan kita harus menjaga itu,” ujarnya dengan nada serius.

Seruan ini disampaikan di hadapan ratusan pemuda yang hadir, termasuk para anggota Karang Taruna, sebagai harapan agar semangat budaya tetap tumbuh subur di tangan mereka.

Selain memberikan sambutan, Bupati Slamet Junaidi juga menyempatkan diri membagikan santunan kepada sejumlah anak yatim yang hadir di lokasi acara. 

Momen tersebut menjadi gambaran nyata bahwa kebudayaan tidak hanya soal ekspresi seni, tetapi juga melekat erat dengan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

Warga yang menyaksikan pun tampak tersentuh, menunjukkan bahwa pemimpin yang peduli dan hadir di tengah masyarakat memiliki dampak emosional yang kuat, terlebih dalam konteks perayaan budaya seperti ini.

Tak sekadar agenda hiburan. Ia adalah panggung harapan bagi keberlangsungan nilai-nilai lokal di tengah arus globalisasi. Suara alat musik tradisional, lantunan tembang Madura, hingga tarian khas daerah menjadi bahasa tersendiri yang menyampaikan pesan bahwa budaya Madura masih hidup dan berdenyut di tengah masyarakat.

Dengan hadirnya pemerintah daerah, para tokoh, dan masyarakat dalam satu ruang budaya seperti ini, pelestarian budaya bukan lagi sekadar wacana. Ia menjadi gerakan nyata yang akan terus dijaga bersama.

Bupati Sampang bahkan berharap agar acara semacam ini bisa terus diselenggarakan secara berkelanjutan dan dikembangkan menjadi ruang kreatif lintas generasi. (Bn)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sampang Rayakan Ritmik Madura 2025, Bupati Ajak Masyarakat Bangga pada Warisan Budaya Sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now