![]() |
Visiting Proffesor oleh Dr. Anirut Pipatprapa dari Rajamangala University Of Technology Isan, Thailand ( RMUTI ) |
KOTA MALANG - JATIMSATUNEWS.COM-
Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB), sukses melaksanakan rangkaian kegiatan Visiting Proffesor dan Dosen Praktisi “3 in 1” pada semester Genap Tahun Akademik 2024/2025. Program ini merupakan salah satu prioritas unggulan Universitas Brawijaya (UB) yang dirancang untuk meningkatkan kinerja reputasi akademik dalam mencapai visinya sebagai World Class University. (2/7/2025).
Program Visiting Proffesor dan Dosen Praktisi “3 in 1” dirancang untuk mendukung proses pembelajaran, melalui kolaborasi yang melibatkan dosen asing dari universitas mitra internasional dan praktisi profesional dari dunia industri. Pada pelaksanaannya, program ini diintegrasikan secara khusus dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Agribisnis untuk mahasiswa Program Studi Magister (S2) Agribisnis.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan perspektif global dalam strategi pemasaran agribisnis serta membekali mahasiswa dengan wawasan praktis yang relevan dengan dinamika pasar saat ini.
Melalui partisipasi dosen dari luar negeri, mahasiswa diharapkan memperoleh wawasan baru mengenai pendekatan pemasaran modern sedangkan kehadiran praktisi diharapkan memberi pemahaman konkret mengenai tantangan dan peluang dalam memasarkan produk agribisnis, khususnya pada skala ekspor dan perdagangan internasional.
Dosen asing yang diundang dalam program ini adalah Dr. Anirut Pipatprapa dari Rajamangala University of Technology Isan Thailand (RMUTI). Selama Bulan Mei hingga Juni 2025, Dr. Anirut menyampaikan empat materi utama, antara lain Global Strategic Positioning & National Competitiveness (14 Mei), Digital Marketing Strategy & Competitor Analysis (21 Mei), Green Marketing Management (5 Juni), dan CSR dan CSV dalam Rantai Nilai Agribisnis (11 Juni).
Materi disampaikan melalui ceramah dan diskusi interaktif, membahas mulai dari strategi kompetitif global pemasaran agribisnis, seperti daya saing global, pemasaran digital, green marketing, dan CSR.
Lebih jauh, dalam paparannya, Dr. Anirut Pipatprapa juga memberikan perbandingan kontekstual antara praktik agribisnis di Thailand dan Indonesia. Pada kesempatan yang sama, peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung, sehingga terjalin potensi kesepakatan untuk kolaborasi riset dan pertukaran kerja sama akademik jangka panjang antara akademisi UB dan RMUTI.
Selain menghadirkan dosen luar negeri, program ini juga menggandeng praktisi nasional, Pekik Warnendya, seorang konsultan ekspor agribisnis yang membawakan dua materi penting, yaitu Peluang Ekspor Agribisnis Indonesia (5 Mei) dan Riset Pasar dan Segmentasi Pasar Ekspor (6 Mei).
Kedua sesi ini dirancang secara aplikatif dengan metode ceramah, diskusi kasus nyata, dan simulasi online. Materi yang disampaikan memberikan pemahaman konkret mengenai akses pasar global bagi produk agribisnis Indonesia serta tahapan riset pasar ekspor, penggunaan HS Code, analisis pesaing, dan strategi segmentasi pasar ekspor agribisnis secara praktis.
Dijelaskan oleh Dr. Silvana Maulidah., SP., MP., selaku ketua program studi Magister Agribisnis FP-UB, bahwa melalui pelaksanaan kegiatan 3 in 1 ini Program Studi Magister Agribisnis FP UB ingin membuktikan komitmennya dalam membangun jejaring akademik internasional.
Program ini tidak hanya memperkaya materi kuliah secara teoritis, tetapi juga menekankan aplikasi langsung dalam pengambilan keputusan pemasaran berbasis data dan analisis pasar. Mahasiswa diajak untuk memahami proses riset pasar, segmentasi, hingga implementasi strategi pemasaran yang efektif dan berkelanjutan sesuai dengan karakteristik produk agribisnis.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi yang lebih kuat dalam menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran agribisnis yang adaptif, inovatif, dan berbasis keunggulan daya saing, baik di pasar domestik maupun internasional secara berkelanjutan.
“Bekal ini sangat penting bagi lulusan S2 Agribisnis untuk menghadapi tantangan profesional di sektor agribisnis modern global yang semakin kompetitif,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?