.png)
 |
| Noa Leatomu saat berlatih dan mengawal Estella Loupatty dalam menu latihan Timnas Putri Indonesia saat Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026./Instagram @kitagaruda |
TANGERANG | JATIMSATUNEWS.COM - Timnas Putri Indonesia di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 telah mempunyai enam pemain keturunan yang melalui proses naturalisasi.
Mereka adalah Noa Leatomu, Estella Loupatty, Iris de Rouw, Emily Nahon, Felicia de Zeeuw, dan Isa Warps.
Namun, dari keenam pemain tersebut hanya Noa Leatomu yang belum merasakan debut Timnas Putri Indonesia meski telah menjadi WNI sejak 8 November 2024.
Estella Loupatty yang melakoni sumpah WNI bareng Noa justru sudah bermain tujuh kali meski hanya satu yang dijalani sebagai starter.
Sedangkan, empat pemain lain yang menjadi rombongan kedua dalam proses naturalisasi untuk Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 langsung debut dan starter pada laga pertama kualifikasi.
Iris de Rouw langsung menjadi kiper Garuda Pertiwi dan bahkan memakai nomor punggung 1.
Emily Nahon langsung menjadi duet kapten Safira Ika sebagai bek tengah dan bermain 90 menit.
Demikian pula dengan Felicia de Zeeuw yang bermain penuh sebagai gelandang double pivot bareng Viny Silfianus dan penggantinya, yakni Helsya Maeisyaroh.
Isa Warps pun langsung menorehkan debut manis dengan mencetak gol kemenangan Timnas Putri Indonesia atas Kirgistan di Stadion SC Kelapa Dua, Tangerang pada 29 Juni lalu.
Ia kemudian menjadi pemain terbaik pertandingan meski diganti pada menit 86 oleh Estella.
Artinya, dari enam pemain keturunan yang dinaturalisasi tersebut tinggal Noa yang belum mencatatkan penampilan resmi bareng Indonesia.
Lantas, apakah ia masih punya peluang untuk debut di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026?
Kemungkinan masih ada peluang bagi Noa untuk debut dan tampil di kualifikasi ini.
Peluang terbesarnya adalah saat laga Pakistan vs Indonesia malam ini (2/7) di Kelapa Dua, Tangerang.
Walau tidak diprediksi akan debut sebagai starter, tapi ada peluang untuk debut sebagai pemain pengganti.
Melihat susunan pemain pada laga pertama melawan Kirgistan, Pelatih Satoru Mochizuki memainkan Zahra Muzdalifah sebagai bek kiri.
Itu merupakan posisi yang baru dimainkan Zahra pada laga uji coba di Amman, Yordania, terutama saat melawan Bangladesh--sebab laga kontra Yordania bersifat tertutup.
Posisi sebagai bek sayap memang sempat dimainkan Zahra ketika uji coba di Hongkong maupun di Belanda. Tetapi, Zahra sebelumnya merupakan penyerang.
Maka dari itu, ada indikasi bahwa posisi bek kiri masih bongkar-pasang.
Setidaknya dalam kurun waktu yang berdekatan, ada empat pemain yang bergantian mengisi posisi tersebut.
Yakni, Feni Binsbarek, Gea Yumanda, Zahra Muzdalifah, dan Remini Rumbewas.
Feni tidak dipanggil pada kualifikasi ini, sehingga hanya tiga pemain tersebut yang paling terbuka peluangnya untuk bermain.
Namun, dengan Gea sudah mengantongi satu kartu kuning saat melawan Kirgistan, ia bisa saja akan disimpan pada laga melawan Pakistan.
Sehingga, tersisa Zahra dan Remini. Dan, jika Mochizuki tidak ingin memainkan Zahra lagi untuk disimpan pada laga melawan China Taipei, maka tinggal Remini yang akan bermain.
Remini pun diprediksi akan starter saat melawan Pakistan. Tetapi, dalam beberapa pertandingan sebelumnya, Remini jarang bisa bermain penuh.
Ia sering diganti pada babak kedua, sehingga pada momen inilah menjadi peluang bagi Noa untuk debut. Yakni, menggantikan Remini pada babak kedua sebagai bek kiri dalam formasi 4 bek.
Menarik dinantikan, apakah bek kiri dan pertandingan kontra Pakistan yang akan menjadi kesempatan Noa untuk debut bersama Timnas Putri Indonesia. Atau, masih harus menunggu lagi? ***
Penulis: YAN
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Putri Indonesia Malam Ini
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?