Banner Iklan

MODAVERSA Malang Fashion Runway 2025 di Matos, Hidupkan Kembali Gairah Industri Kreatif

Admin JSN
12 Juli 2025 | 20.14 WIB Last Updated 2025-07-12T23:37:53Z
Matos jadi tuan rumah Malang Fashion Runway (MFR) 2025 dengan tema Modaversa./dok. JSN-ANS

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Malang Town Square (MATOS) menjadi pusat perhatian dunia mode pada akhir pekan ini.

Tepatnya pada 12–13 Juli 2025 dengan digelarnya Malang Fashion Runway (MFR) 2025, yang merupakan ajang fashion terbesar di kota ini.

Mengusung tema MODAVERSA atau Gaya Tanpa Batas, acara ini bukan sekadar peragaan busana, melainkan simbol kebebasan ekspresi, inklusivitas, dan pluralitas dalam dunia fashion Tanah Air.

Dalam dua hari pelaksanaannya, MFR 2025 menegaskan bahwa fashion tak lagi terkungkung oleh batasan usia, gender, atau stereotip gaya.

Panggung runway MATOS dipenuhi dengan karya-karya penuh warna dari 56 desainer dari berbagai kota di Indonesia, termasuk dua nama besar di kancah nasional: Whulyan Attire by Ayu Wulan (Surabaya) dan Eko Purwanto Indonesia (Jember).

Menariknya, lebih dari 400 model cilik juga ambil bagian dalam Kids Fashion Runway, menampilkan koleksi busana karya desainer muda dan pendatang baru. Tak pelak, ajang ini menjadi pesta visual dan kreativitas yang menggugah semua kalangan.

Corporate Public Relations Lippo Mall Indonesia, Nadia Ichsan, menegaskan bahwa MFR merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Lippo Mall untuk menjadi mitra strategis UMKM lokal.

"Selama 6 tahun lebih, kami konsisten mendukung industri fashion lokal. Acara ini bukan hanya etalase karya, tapi juga ajang meningkatkan kreativitas dan semangat UMKM. Fashion adalah industri yang dekat dengan keseharian, dan ini adalah waktu yang tepat untuk membangkitkan kembali gairahnya," ungkap Nidia.

Nidia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pusat perbelanjaan, komunitas kreatif, dan pemerintah daerah untuk mendorong pelaku industri fashion, terutama dari daerah, agar terus berkembang dan tidak mudah merasa cukup dengan pencapaian yang ada.

"Banyak pelaku UMKM yang sebenarnya potensial besar, tapi belum punya dorongan untuk tumbuh. Di sinilah kami hadir, membentuk komunitas, mendampingi, bahkan membantu dari sisi kemasan hingga pemasaran agar produk mereka naik kelas," tegasnya.

Mall Manager MATOS, Agus Saputera, menyebut MFR 2025 sebagai momentum penting untuk membangkitkan sektor fashion yang sempat lesu pasca pandemi.

"Industri fashion benar-benar turun, terutama di sektor garmen. Tapi kami percaya MFR bisa menjadi titik balik. Ayo warga Malang, respon dengan antusias. Ketika fashion bergerak, industri kreatif ikut tumbuh, dan ekonomi kota pun ikut terdongkrak," tegas Agus.

Ia juga menambahkan, MATOS tidak ingin hanya menjadi tempat belanja, tetapi pusat ekosistem kreatif yang hidup dan berdampak langsung pada masyarakat. Kegiatan seperti MFR adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan efek domino pada ekonomi lokal.

Sebanyak 26 model profesional dari Jawa Timur dan Jawa Tengah tampil di runway, membawakan koleksi-koleksi yang memadukan kekayaan budaya lokal dengan tren global. Dari gaya edgy, bohemian, kontemporer, hingga klasik, semua tampil dalam satu harmoni yang mengukuhkan MFR sebagai ajang fashion inklusif dan visioner.

MFR 2025 telah membuktikan bahwa Malang tak hanya bisa jadi kota pendidikan dan wisata, tetapi juga kiblat fashion kreatif Indonesia Timur.

Dengan mengangkat karya anak bangsa dan mengintegrasikannya dalam ruang publik yang semarak, MATOS dan para mitra menyuguhkan perayaan gaya yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Acara menarik ini dihadiri Wali Kota Malang Wahyu Hidayat beserta Wakil Wali Kota Ali Muthohirin dan jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita, Regional Mall Director Lippo Jatim dan Mall Director Matos Fifi Trisjanti, hingga para desainer yang berpartisipasi pada MFR 2025. ***

Penulis: ANS
Editor: ANS/YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MODAVERSA Malang Fashion Runway 2025 di Matos, Hidupkan Kembali Gairah Industri Kreatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now