Banner Iklan

Menanti Halaman untuk Rumah Baca: Mimpi Nanik yang Masih Terhalang Biaya

Admin JSN
28 Juli 2025 | 22.18 WIB Last Updated 2025-07-29T00:18:38Z

Nanik Winarni, penyintas gangguan jiwa, impikan halaman untuk TBM Taman Cerdas. Meskipun terhalang biaya, semangatnya untuk meningkatkan literasi anak tak pudar.

MAGELANG | JATIMSATUNEWS.COM –  Penyintas gangguan jiwa, bernama Nanik Winarni memiliki mimpi sebuah halaman untuk rumah bacanya – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Taman Cerdas yang sudah beroperasi selama lima tahunan. Terletak di dusun Dampit RT 04 RW 02 Mertoyudan Magelang Jawa Tengah.

"Bangunan rumah saya 100m2. Sementara halaman itu–  sekitar 75m2. Saya belum pernah bernegosiasi dengan pemiliknya, saya takut karena saya ODGJ nanti dikira ngoyoworo!" keluh Nanik sadar diri dan tidak ingin keinginannya menjadi beban bagi orang lain.

Sederhana, kesan yang ada di TBM Taman Cerdas milik Mg Nanik Winarni. Sebuah bangunan tua dengan warna cat  yang memudar. Terlihat beberapa galon bekas diisi dengan air berwarna, sebagai pengusir ayam berjejer di teras TBM.

"Di depan taman cerdas belum didirikan bangunan dan saya ingin membeli tanah itu untuk kepentingan taman cerdas. Saya takut jika tanah itu didirikan bangunan oleh pemiliknya, maka TBM jadi tidak terlihat."

"Saya tadinya guru les privat pelajaran SD dan SMP, lalu sekarang mendirikan taman cerdas itu sepaket taman bermain, taman bacaan dan bimbel. Saya menyediakan kotak infak atau sukarela kalau ada yang ingin mengisi."

Nanik dalam kesehariannya bekerja sebagai perajut dengan brand "Nany Rajut". Tak hanya itu, Nanik juga menerima jasa; menjahit, permak baju, sulam kristik, quilting, dan knitting.

"Untuk jam operasional TBM Taman Cerdas adalah jam delapan pagi sampai jam empat sore. Fungsi utamanya adalah sebagai  tempat bermain, membaca dan belajar anak-anak, supaya anak-anak tidak bermain jauh atau ke jalan dan tidak terlalu banyak melihat gadget."

Bagi Nanik menjadi penyintas gangguan jiwa sangat berat, seperti saat ingin menyampaikan mimpi atau pendapatnya pada orang lain. Nanik takut dikira kambuh.

"Jika ada pihak yang ingin membantu, saya sangat berterimakasih, saya hanya seorang ODGJ yang suka anak kecil. Yang ingin menumbuhkan minat baca anak-anak!" 

Nanik Winarni selepas SMA mengaku ingin melanjutkan kuliah, tapi karena keterbatasan biaya, dia merasa tertekan. Hingga selama 30 tahun didiagnosa menderita Skizofrenia, yang membuat dirinya mengurungkan niatnya untuk belajar di bangku kuliah. Namun kecintaannya pada buku dan ilmu, akhirnya membuatnya mendirikan TBM.

"Belum terdata di Kominfo, tapi TBM Taman Cerdas ini sudah diketahui oleh perpusnas. Perpurnas sudah memberikan donasi seribu buku anak bermutu ke TBM Taman Cerdas!" ungkap Nanik yang mengaku kalau sejak kecil senang terhadap buku.

"Untuk buku di TBM selain dari perpusnas, ada dari teman, saudara,  dan tetangga," ucap wanita berusia empat puluh sembilan tahun tersebut.

"Saya punya akun Instagram TBM Maria Winarni, sekarang kuganti namanya menjadi TBM Taman Cerdas," jelas lulusan SMAN 1 Megelang itu menerawangkan matanya menuju halaman depan TBM.

"Kebanyakan buku anak-anak, sedikit buku dewasa, ada sekitar 2000 buku di sini! Kemarin ada empat anak main dan belajar di TBM Taman Cerdas. Orang tua senang dengan kegiatan anaknya yang positif!" ujar Nany sapaan akrabnya kepada Jatimsatunews pada Senin siang (28/07/2025) saat ditanya mengenai jumlah buku yang ada di TBM Taman Cerdas.

Setelah diminta keterangan, Nanik Winarni memiliki mimpi yang tulus, terkait generasi anak bangsa yang dapat tumbuh menjadi pencinta literasi. Sayangnya halaman untuk rumah baca masih menjadi mimpi Nanik.

"Tanah itu milik pak Rubiyo warga sini. Saya belum pernah menanyakan secara langsung, takut. Saya juga belum meminta bantuan kepada perangkat desa dan lainnya, karena saya masih takut," ujar Nanik.

"Saya sudah ikut dalam komunitas TBM, saya juga sudah mengutarakan mimpi saya terkait halaman untuk TBM Taman Cerdas. Namun sayang, tanggapan dari kawan-kawan kebanyakan adalah "Dungo-Dinungo" karena sama-sama dalam keterbatasan."



Pewarta: Qony


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menanti Halaman untuk Rumah Baca: Mimpi Nanik yang Masih Terhalang Biaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now