![]() |
Bernadetta Ratri Diarista diapit kedua orang tuanya sebagai lulusan Universitas Brawijaya termuda periode 23./dokumentasi pribadi |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Kisah menarik dan inspiratif datang dari wisudawan termuda pada periode 23 yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Bernadetta Ratri Diarista, namanya. Dara asli Malang yang lulus sarjana di usia 20 tahun.
Rista--sapaannya--meraih gelar sarjana dengan meneliti penggunaan rempah khususnya jahe merah dan bawang putih untuk menangkal penyakit koksidiosis pada ayam broiler.
"Saya tertarik meneliti jahe karena merupakan bahan alami yang mudah ditemukan di lingkungan masyarakat dan umumnya digunakan sebagai bumbu dapur. Dalam penelitian saya, jahe memiliki kandungan aktif seperti gingerol yang berpotensi sebagai antikoksidiosis," ungkap Rista.
"Kandungan ini dapat mendenaturasi protein dan menyebabkan lisisnya membrane sel Eimeria sp. yang merupakan penyebab utama penyakit koksidiosis pada ayam broiler," sambungnya.
Sejak kecil, dara kelahiran 2005 ini menaruh minat besar terhadap hewan. Inilah yang mengantarkannya untuk kuliah di Program Pendidikan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya.
"Sejak kecil, saya memiliki minat besar terhadap hewan, sehingga FKH menjadi pilihan saya. Saya memilih UB karena dekat dengan rumah saya di Malang, sehingga saya bisa tetap dekat dengan keluarga," tuturnya.
![]() |
Momen Rista magang./dokumentasi pribadi |
Pada perjalanannya, Rista berhasil merampungkan kuliah S1 dalam waktu 7 semester.
Ia pun kini tengah aktif menjalani program magang di sebuah istal kuda di Kota Malang. Magang ini dia lakukan sembari menunggu jadwal co-assistant alias koas.
"Magang ini tujuannya untuk menambah pengetahuan dan wawasan lebih luas mengenai kuda. Selain itu juga karena di beberapa semester sebelumnya, saya sudah tiga kali magang di klinik dokter hewan yang ada di Kota Malang," beber alumnus SMA 1 Malang ini.
Mengisi jadwal dengan kesibukan ganda bagi Rista bukan hal baru. Sebab, saat masih kuliah, ia juga pernah menjadi asisten praktikum Fisiologi Veteriner dan Farmakologi Veteriner.
"Dengan menjadi asprak, saya bisa semakin paham materi yang telah saya pahami, sekaligus memperkuat pengetahuan saya, karena saya harus siap menjawab pertanyaan praktikan. Selain itu, saya juga bisa lebih terbiasa praktik, seperti mengambil darah ikan, menyuntik, memberi obat oral dan lainnya," jelasnya.
Selama studi, Rista menemukan beberapa kasus menarik seperti mengamati abnormalitas pada organ dalam hewan pasca-kematian yang tampak sehat sebelumnya dan menghadapi klien dengan 3 ekor kucing yang terinfeksi virus dan sembuh setelah rawat inap.
Rista juga menceritakan tentang bagaimana dampak positif dari kuliah di Kedokteran Hewan, yakni selain belajar teori tentang kesehatan hewan, Rista bisa mempraktikkan ilmunya kepada tiga ekor anjing kesayangannya.
"Puji Tuhan, sehat semua," ujarnya dengan lega.
Setelah menyelesaikan studi, ia berencana untuk memulai karier sebagai dokter hewan.
"Selama 3,5 tahun kuliah di FKH UB merupakan suatu pengalaman penuh warna. Tempat saya belajar, bersosialisasi, bertumbuh bersama teman-teman untuk menggapai cita-cita," ungkapnya dengan optimistis.
Rista berhasil lulus sarjana di usia 20 tahun menjadikannya sebagai wisudawan termuda dalam prosesi wisuda UB periode 23 yang dihelat Sabtu (19/7) di Samanta Krida, Universitas Brawijaya, Malang. ***
Editor: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?