Banner Iklan

Zakat Menyatu dengan Alam, Dari Sampang untuk Bumi

Admin JSN
13 Juni 2025 | 16.09 WIB Last Updated 2025-06-13T09:09:29Z

SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Di bawah langit mendung yang teduh dan angin pagi yang membawa aroma tanah basah, sebuah peristiwa sederhana namun penuh makna berlangsung di Kabupaten Sampang, Jumat 13 Juni 2025. Ratusan bibit pohon berdiri menanti tangan manusia menanamkan harapan. 

Di saat yang sama, senyum anak-anak yatim menandai hadirnya kasih dalam bentuk santunan dan bingkisan sembako.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini tidak sekadar seremoni, tetapi menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap bumi bisa menyatu dengan kepekaan sosial. 

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sampang mengambil bagian dalam momen ini, bersama Medco Energi Sampang PTY. LTD dan Politeknik Negeri Madura, menanam 300 bibit pohon dan menyalurkan 10 paket sembako serta santunan kepada anak yatim.

Kehadiran BAZNAS tidak hanya bersifat simbolik. Di balik kaus relawan yang dikenakan, ada misi mulia yang diperjuangkan. Bagi mereka, zakat bukan hanya pengelolaan dana umat, tetapi juga bentuk nyata dari cinta terhadap sesama dan lingkungan.

Ketua BAZNAS Sampang, Drs. KH. Abd. Rouf Al-Hitami, menyampaikan bahwa langkah ini adalah bentuk inovasi lembaga zakat dalam menjawab tantangan zaman. 
“Hari ini zakat menyatu dengan gerakan hijau. Menanam pohon adalah sedekah jangka panjang untuk kehidupan,” ungkapnya dengan mantap.

Santunan dan paket sembako yang dibagikan bukan sekadar bantuan materiil, melainkan juga penyambung harapan. BAZNAS Sampang memahami bahwa zakat sejatinya adalah denyut nadi keberpihakan kepada mereka yang paling membutuhkan.

Dalam kegiatan yang berlangsung khidmat tersebut, Wakil Bupati Sampang, Lora Mahfudz AQ, turut hadir dan secara langsung menanam bibit pohon bersama masyarakat. 

Ia menyampaikan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya soal kebijakan atau aturan, tetapi panggilan hati yang mesti dijawab bersama.
“Setiap pohon yang ditanam adalah komitmen moral kita kepada bumi. Ini bukan hanya gerakan fisik, tapi spiritual,” katanya.

Lora Mahfudz juga mengapresiasi sinergi antara dunia usaha, lembaga pendidikan, dan lembaga sosial seperti BAZNAS yang bersama-sama merawat bumi. Kolaborasi semacam ini, menurutnya, adalah fondasi kuat menuju pembangunan berkelanjutan yang tidak meninggalkan siapa pun di belakang.

Medco Energi Sampang selaku penyelenggara utama, menegaskan komitmennya untuk tidak hanya berperan dalam sektor energi, tetapi juga menjadi pelopor keberlanjutan lingkungan. Melibatkan mahasiswa Politeknik Negeri Madura, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi dan kesadaran ekologis bagi generasi muda.

Salah satu mahasiswa yang ikut menanam pohon mengatakan, 
“Kami datang bukan untuk menggugurkan tugas, tapi ingin jadi bagian dari perubahan. Menjaga lingkungan harus dimulai dari sekarang.”

Foto bersama para anak yatim dan relawan menjadi simbol bersatunya empati dan aksi nyata. Di barisan depan, anak-anak berdiri dengan paket logistik di tangan, sementara para relawan menatap mereka dengan penuh haru.

Apa yang dilakukan hari ini mungkin terlihat kecil. Tapi seperti bibit pohon yang perlahan mengakar dan tumbuh, aksi semacam ini akan menjadi jejak kebaikan yang meluas dan bertahan. 

Di tengah krisis iklim global dan meningkatnya ketimpangan sosial, kegiatan ini menjadi pesan kuat: bahwa bumi dan manusia harus dijaga bersama-sama.

Dari Sampang, dari tanah yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, suara kecil itu bergema: bahwa zakat bisa menjadi jembatan antara langit dan bumi. Menyuburkan harapan, menyejukkan kehidupan. Bn

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Zakat Menyatu dengan Alam, Dari Sampang untuk Bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now