Di sudut ruang tamu yang hangat, secangkir kopi hitam mengepulkan asap tipis yang berdansa dengan aroma tanah basah, menyusup melalui celah dinding
Setiap tegukan kopi terasa sempurna berpadu dengan irama tetesan air hujan di atap, menciptakan simfoni sederhana yang menenangkan jiwa.
Cahaya senja yang redup berbaur dengan kehangatan cangkir di genggaman, sementara mata memandang dedaunan yang menari-nari diterpa angin, jalanan yang mulai mengkilap basah, dan langit yang berubah dari abu-abu menjadi gelap.
Inilah momen sempurna di mana waktu seolah berhenti, di mana secangkir kopi sederhana menjadi teman setia menghadapi keindahan hujan sore yang romantik dan damai.
Eni Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
MAN 2 Kota Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?