| sosok guru RA yang berdedikasi tinggi |
MALANG - Di tengah hiruk-pikuk Kota Malang, ada sebuah oase pendidikan yang menawarkan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Oase itu bernama RA Perwanida 3 Qoryah Sakinah, sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang didirikan sebagai "kelas jauh" dari TK Perwanida. Berdiri di kawasan Qoryah Sakinah, sebuah kampung binaan Kementerian Agama Kota Malang, sekolah ini menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas bisa diakses tanpa sekat ekonomi. RA Perwanida Qoryah Sakinah ini merupakan salah satu program dari bina Qoryah Sakinah oleh Kemenag Kota Malang
Lahir dari Kepedulian, Tumbuh dari Keikhlasan
Pendirian RA Perwanida 3 Qoryah Sakinah bukan sekadar menambah daftar sekolah, melainkan wujud nyata kepedulian. Diresmikan pada 9 Juni 2021 oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Malang periode itu Dr. H. Muhtar Hazawawi, M.Pd., sekolah ini hadir untuk memberikan akses pendidikan dini yang lebih luas bagi warga RW 7 Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun.
Yang membuat lembaga ini unik adalah kebijakannya yang tidak memungut biaya pendidikan sepeser pun. Konsekuensinya, pendaftaran siswa baru hanya dibuka untuk masyarakat setempat. Prosesnya pun dipermudah dengan kerja sama aktif bersama pengurus RT dan RW, memastikan setiap anak yang membutuhkan mendapatkan kesempatan.
Dalam perjalanannya, operasional sekolah ini sempat ditopang oleh program guru bergilir dari Ikatan Guru Raudhatul Athfal Kota Malang. Namun, dedikasi seorang guru, Ibu Uswatun Khasanah, M.Pd.I, menjadi pilar utama yang terus menjaga semangat belajar-mengajar tetap menyala, bahkan setelah program tersebut usai.
Mengukir Prestasi di Tengah Keterbatasan
| suasana wisuda RA Perwanida Qoryah Sakinah |
Perjuangan RA Perwanida 3 Qoryah Sakinah membuahkan hasil. Pada 14 Juni 2025, suasana haru menyelimuti acara pelepasan siswa angkatan ketiga. Sebanyak tujuh anak berhasil menuntaskan pendidikan mereka. Mereka tak hanya dibekali ilmu akademik dasar, tetapi juga nilai-nilai karakter, spiritual, dan sosial yang kental dengan semangat inklusif dan keberkahan.
Ketua Yayasan RA Perwanida, Ny. Hj. Raudloh Quds Shampton, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan rasa bangganya. "Anak-anak ini adalah bukti bahwa pendidikan tidak boleh mengenal batas ekonomi. Kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan awal mereka," ujarnya penuh haru.
Dengan segala keterbatasan fasilitas, sekolah ini telah menjadi rumah kedua yang hangat bagi anak-anak. Kisah ini adalah pengingat bahwa di balik keramaian kota, masih ada ruang-ruang kebaikan tempat harapan dan masa depan dibentuk dengan ketulusan. RA Perwanida 3 Qoryah Sakinah membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan semangat berbagi, pendidikan bermutu dapat diwujudkan untuk siapa saja, tanpa terkecuali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?