Jejak Kata Goresan Cerita, Karya Anak Bangsa SD Muhammadiyah 9 Kota Malang
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Istimewa dan penuh inspirasi mewarnai pagi ceria di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jl. Gajahyana Kota Malang. SD Muhammadiyah 9 Kota Malang secara resmi meluncurkan buku antologi dalam gelar “Jejak Kata, Goresan Cerita: Karya Anak Bangsa”. Pembuktian nyata bahwa generasi muda mampu menyuarakan gagasan, mengekspresikan rasa, dan menciptakan karya melalui tulisan yang bermakna.
Acara dimulai pukul 08.00 pagi ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Hamka dan Naufal.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala SD Muhammadiyah 9 Kota Malang, Ustadz Arif Hidayat, M.Pd.I.. Menggarisbawahi pentingnya literasi sebagai jalan menuju keabadian ilmu.
“Menulis adalah salah satu bentuk ibadah yang akan dikenang sepanjang masa. Anak-anak hari ini telah menunjukkan bahwa mereka bisa mengabadikan pemikiran dan rasa melalui tulisan,” ujarnya.
Sambutan berikutnya datang dari perwakilan PCM Blimbing, Ustadz Dono Rosyidin, menyampaikan apresiasi terhadap program literasi yang terintegrasi dalam pembelajaran sekolah. Dilanjutkan dengan penampilan puisi oleh Belva Afsheena Khaliluna, menggugah suasana dengan kata-kata puitisnya.
Kemeriahan berlanjut dengan penampilan cerita anak oleh Irdina Zafira Fajri dari kelas 5, yang membacakan kisah tentang liburan keluarga bertajuk “Wisata Durian di Jombang”. Cerita sederhana namun menyentuh ini berhasil mengundang senyum dan kehangatan dari para tamu undangan.
Momen paling ditunggu tiba saat penghargaan diberikan kepada para penulis terbaik dari tiap kelas. Mereka adalah:
Kelas 3: Ahmad Dzikri, Arsyila Danisha Diyantasari, Diandra Yuriko Karaissa, Barra Khoirun Hamizan
Kelas 4: Callia Afiqa Faustine
Kelas 5: Arimbi Er Sukma, Carissa Putri Syakira, Adrienne Elysia Fausta, Aisyah Nafisah Zahra
Kelas 6: Alfarizi Jaladri Purwanto, Aqila Aftanya Khanza A, Afiqah Khaliesah Wibowo, Agatha Yumna Abidah
Kelas Literasi: Liv Lana Adriana
Penandatanganan simbolis buku oleh para perwakilan penulis dilakukan antusias, didampingi oleh guru pembimbing mereka yang telah membimbing proses menulis dari awal.
Acara juga diisi dengan talkshow inspiratif bertema “Menulis Sebagai Jalan Menginspirasi” menghadirkan narasumber: Wakil Ketua PDM Kota Malang, Pimpinan Jatim SatuNews Anis Hidayatie, Ustadzah Louis Ifka Arishinda, serta siswa berbakat Pradipta Gibran Althaf Sayekti. Talkshow dipandu oleh moderator Ustadz Mushodikul Umam.
Dalam sesi ini, Anis Hidayatie membagikan pengalaman bagaimana menulis bisa menjadi profesi yang menjanjikan sekaligus jalan dakwah. “ Karya-karya kita bisa hidup lebih lama daripada usia kita sendiri,” katanya.
Ustadzah Louis Ifka menambahkan bahwa literasi bukan sekadar kegiatan membaca dan menulis, melainkan bagian dari pembangunan karakter siswa secara menyeluruh.
“SD Muhammadiyah 9 Kota Malang telah memulai langkah besar dengan menjadikan literasi sebagai bagian penting dari kurikulum dan budaya sekolah,” ujarnya.
Talkshow juga menghadirkan Pradipta Gibran yang menyampaikan bahwa semua anak bisa menulis, asal mau dibimbing dan diberi ruang oleh guru dan orang tua.
Prof. Triyo, dalam menyampaikan apresiasi terhadap karya literasi para siswa SD Muhammadiyah 9 Kota Malang. Ia menggambarkan betapa menulis bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan proses membentuk karakter dan peradaban. “Di bawah atap sekolah inilah, anak-anak belajar tentang ilmu, tentang hidup, tentang setia, dan tentang mengejar apa yang kuyakini akan tercapai pada akhirnya,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya guru, kepala sekolah, dan orang tua dalam membimbing anak-anak mengenal kekuatan kata dan menyusun ide menjadi paragraf yang bermakna. Literasi, menurutnya, bukan hanya tentang menulis, tetapi juga tentang meresapi nilai, menyusun gagasan, dan membangun pemikiran yang utuh.
Ali Muthohirin melalui Sekdin Tri Oky Rudianto, memberikan sambutan, menyampaikan rasa bangga atas hadirnya generasi penulis cilik di Kota Malang.
“Anak-anak kita hari ini bukan hanya pembaca, tetapi sudah menjadi pencipta literasi. Ini adalah tonggak penting dalam pembentukan karakter bangsa,” tuturnya.
Acara ini bukan sekadar launching buku, melainkan sebuah pernyataan bahwa generasi muda bisa berkarya dan memberi makna bagi dunia melalui kata-kata.
Diwarnai foto bersama, “Jejak Kata, Goresan Cerita” bukan hanya sebuah buku, tetapi simbol semangat, kolaborasi, dan harapan. Sebuah titik awal menuju masa depan yang literat dan bermartabat. ANS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?