Diselenggarakan di Gedung Organisasi Intra Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Ilmu Pendidikan, Pelatihan ini secara ringkas difasilitatori oleh Kepala Biro PT. JatimSatuNews Malang Raya sebagai perusahaan media indepen nasional yang bergerak dibidang literasi dan percetakan.
Gubenur BEM FIP UM, Adam Prasetyo menyampaikan bahwa program ini secara insidental sengaja dirancang guna meningkatkan kapasitas anggota BEM FIP dalam memproduksi karya dan publikasi melalui literasi.
"Ini sebagai program insidental, harapannya semua program BEM FIP UM bisa diliput dan diberitakan sehingga semua mahasiswa dan masyarakat mengetahuinya" tutur Adam.
Forum yang dihadiri kurang lebih 50 mahasiswa dari berbagai jurusan yang tergabung dalam anggota BEM dengan berbagai departemen, terlihat menyimak materi dengan baik, amanah membudayakan literasi melalui publikasi yang akan mengabarkan mengenai program mereka membuat amggota forum ini antusias menyimak.
Menjadi seorang penulis bukan hal yang asing bagi mahasiswa, sebab secara basic mahasiswa tentu memiliki kapasitas dalam skill menulis. Mahasiswa juga dinobatkan sebagai seseorang yang haus akan pengetahuan, ilmu dan pengalaman. Sehingga ini selaras dengan prinsip seorang jurnalis yang harus mengetahuo banyak hal sebagai modal atau pintu utama.
Sebab, dengan mengetahui mengenai berbagai bidang maka jurnalis akan mudah dalam menentukan worldview terkait tulisan akan akan dibuat. Kemudian untuk menunjang keabsahan tulisan tersebut, mahasiswa dengan memanfaatkan relasinya bisa mengkonfirmasi tulisannya terhadap para ahli yang bersumber dari dosen maupun orang yanh dengan konsisten terhadap suatu bidang.
Jurnalis juga salah satu profesi yang pro terhadap masyarakat dan bersandingan dengan rakyat, baik secara kepentingan maupun strata sosial. Kita semua telah mengetahui, beragam dinamika kehidupan sosial para jurnalislah yang mengungkap, baik kerusuhan, kasus hukum, politik ataupun isu strategis lainnya. Jurnalis dengan konsisten mengawal dan menyuarakan suara kebenaran yang bersumber dari pandangan norma dan etika masyarakat.
Sudah menjadi keharusan bagi insan yang berbudi untuk mulai menulis, baik dengan tujuan menyebarkan ilmu, mengungkap kebenaran, menggiring opini kebaikan atau advokasi sosial atau tujuan lain dengan maksud gak yang baik. Sebab prinsip dasar manusia adalah bermanfaat bagi manusia yang lainnya, hal itu salah satunya bisa dengan literasi dan tulisan.
Deras arus komunikasi yang ditumbulkan dari kebebasan semua orang berekspresi tentu menjadi tantangan beruma common sense yang membuat manusia sulit menentukan berita baik dan tidak. Semua informasi hari ini beredar bebas dan luas. Tidak hanya di meja tamu seperti koran kita dulu, namun sudah masuk ke pojok rumah atau bahkan ke kamar privasi seseorang tanpa pamit.
Kesadaran akan berperan melalui dunia literasi tentu pasti akan membuahkan hasil, baik kedalam prestasi ataupun cara bersosial masyarakat melalui organisasi. Organisasi yang transparan akan memupuk para aktivis untuk menjalankan amanah dengan jujur. Tenty budaya transparan ini begitu dipegang erat oleh insan pers. Sehingga sebagian besar pemimpin baik akan lahir dari jurnalis yang hebat dan memiliki ilmu komunikasi yang baik, banyaklah contoh tokoh itu di Indonesia.
Aturan, template dan sistematika kepenulisan hari ini telah bergeser arti, tidak lagi kaku seperti dahulu yang harus seuai kaidah. Itu semua disebabkan karena semua jari hari ini bisa memberikan informasi, berita yang lugas dan enak dibaca akan mengiringi gaya dunia pers hari ini. Ini kesempatan dan potensi baik bagi awak pers yang ingin berproses, apalagi bonus demografi Indonesia juga menunjang itu semua, mulai dari komposisi penduduk yang didominasi oleh generasi muda hingga media sosial yang selalu mengalami kemajuan yang erat dengan kehidupan generasi muda.
Membuat tulisan tidak lagi menjadi seribet dulu, termasuk dalam distribusi dan biaya operasional. Tentu itu saja sudah cukup untuk menjadi dasar bahwa mahasiswa harus dan mutlak untuk terlibat mengukir sejarah melalui tulisan dan literasi.
Salam
Oleh : Eko Rudianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?