Jauhari, yang sedang menyelesaikan disertasi dengan bimbingan Promotor Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns., M.Kes dan Co-Promotor dr. Vitri Widyaningsih, M.S., Ph.D, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan praktis tentang perilaku hidup sehat bagi para guru pondok pesantren, yang kemudian dapat diteruskan kepada santri sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup santri pondok pesantren.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh 20 guru dari Pondok Pesantren Baitul Hikmah. Para peserta pelatihan diberikan pemahaman tentang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, cara pencegahan terjadinya penularan penyakit, pentingnya sanitasi yang sehat, serta cara menjaga kesehatan lingkungan di dalam pesantren. Harapannya, setelah pelatihan selesai, para peserta dapat mengajarkan prinsip-prinsip dan keterampilan tersebut kepada para santri dalam kehidupan sehari-hari.
Acara pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Tempurejo, Ibu Eka Agustiani, S.Kep., Ns, yang mewakili Kepala Puskesmas Tempurejo. Dalam sambutannya, Ibu Eka menekankan bahwa guru pesantren memiliki peran kunci dalam menciptakan lingkungan yang sehat bagi santri, yang akan berdampak positif pada keberhasilan pendidikan dan pembelajaran.
Ustadz Muhammad Yusfi Hadi S.Pd., M.Pd.I, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Hikmah, juga turut hadir dalam acara ini. Beliau menyambut baik pelaksanaan pelatihan dan menyampaikan bahwa kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan pesantren. Ustadz Yusfi menekankan pentingnya menjaga kesehatan agar pengajaran dan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak positif bagi para santri.
Pelatihan ini melibatkan sejumlah pembicara yang ahli di bidang kesehatan, antara lain Tifal Dakwani, S.K.M. dari bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Tempurejo, Arinda Imroatu Sholeha, Amd.GZ. dari bagian Gizi Masyarakat, serta Galih Hersandya, Amd.Kl. dari bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempurejo. Selain itu, pelatihan ini juga menghadirkan dosen dari Universitas Jember dan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang penerapan konsep-konsep kesehatan dalam konteks pendidikan pesantren.
Partisipasi Universitas Sebelas Maret dalam kegiatan ini menegaskan komitmennya untuk terlibat dalam pengembangan sosial dan pendidikan, khususnya di tingkat lokal, serta mendukung program-program kesehatan masyarakat di Indonesia. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk menciptakan lingkungan pesantren yang lebih sehat, yang pada gilirannya akan berpengaruh positif terhadap kualitas pendidikan dan kehidupan para santri. Pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi pondok pesantren lain dalam mengintegrasikan pendidikan kesehatan dengan pendidikan agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?