![]() |
Presiden Bank Dunia, Ajay Banga saat pernah kunjungi Tangerang pada September 2023./Instagram @worldbank |
WASHINGTON | JATIMSATUNEWS.COM - Bank Dunia (World Bank) mengungkap data tentang angka kemiskinan Indonesia yang mencapai lebih dari separuh.
Data ini berdasarkan laporan dari Macro Poverty Outlook edisi April 2025, yang dibagikan Bank Dunia yang berkantor di Washington DC.
Menurut paparan tersebut diketahui bahwa sebanyak 60,3 persen penduduk Indonesia pada 2024 hidup dengan pengeluaran kurang dari 6,85 dolar AS per kapita per hari, alias sekitar Rp 113.870 (kurs Rp 16.628 per dolar AS).
Dengan patokan tersebut maka sekitar 171,9 juta penduduk dari total 285,1 juta jiwa masuk dalam kategori miskin.
Ya, patokan pengeluaran ini menggunakan standar negara dengan pendapatan penduduknya tingkat menengah-atas sebagai representasi kesejahteraan dan kelayakan hidup manusia.
Standar ini yang membedakan dengan himpunan data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 Januari 2025.
Menurut BPS, 8,57 persen masyarakat pada 2024 masuk kategori miskin.
Masyarakat kategori ini adalah yang tingkat pengeluarannya sama dengan atau kurang dari Rp 595.240 per kapita per bulan alias sekitar Rp 19.841 per hari (1 bulan=30 hari).
Artinya, jika pengeluaran masyarakat per hari lebih dari Rp 20 ribu, maka tidak masuk dalam kategori miskin menurut BPS.
Ini membuat catatan angka kemiskinan antara BPS dengan Bank Dunia terdapat perbedaan yang sangat signifikan.
Dikarenakan, patokan pengeluaran biaya hidup masyarakat per hari menurut Bank Dunia dengan BPS berbeda. ***
Penulis: YAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?