Seribu Cara Membangun Organisasi Ala IKSASS Pantura

Zikir Air Mata
08 November 2023 | 02.20 WIB Last Updated 2023-11-08T01:26:03Z

.              Pengurus IKSASS Rayon Pantura
 

GRESIK|JATIMSATUNEWS.COM: Sejumlah pengurus Ikatan Santri Alumni Salafiah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo (IKSASS) Rayon Pantura melakukan 'kopdar' di sebuah warung kopi, di daerah Karang Turi, Gresik, pada hari Selasa, 7 November 2023.

Pertemuan yang digagas usai acara manaqib dan tahlil di rumah Ustaz. Ainul Yaqin tersebut dimaksudkan untuk membangun budaya 'nguri-uri' organisasi di manapun, kapanpun selama ada pertemuan antar pengurus. Bahkan, meski momen yang mempertemukan bukanlah momen organisasi. 

"Membangun organisasi harus dimulai dari membangun sebuah perspektif jam'iyah, membangun kesamaan pandang antar pengurus, antar anggota tentang hakikat dari organisasi tersebut. Dengan begitu, akan lahir semangat, ghirrah, dan komitmen kuat dari anggota dan terutama pengurus untuk menghidupkan ruh organisasi. Dengan begitu apa yang menjadi visi, misi, organisasi yang pada hakikatnya adalah visi, misi pesantren bisa tercapai maksimal," demikian arahan dari ketua IKSASS Rayon Pantura, pengurus wilayah santri alumni yang membawahi empat kabupaten; Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Abdul Hakam S.Hi.

Implementasi dari arahan dan prinsip ketua IKSASS Rayon Pantura benar-benar diterapkan dalam setiap pertemuan pengurus, baik formal ataupun non formal seperti pertemuan pada hari Selasa malam tersebut. 

Pertemuan yang mulanya sekadar ruang silaturrahim antar alumni pada gilirannya menjadi ruang diskusi keorganisasian. Membahas  agenda-agenda organisasi yang sudah dilaksanakan ataupun yang kemungkinan bisa dilaksanakan untuk waktu-waktu selanjutnya. 

Ada beberapa hal penting yang tampak serius didiskusikan. Antara lain, mengenai pertemuan rutin IKSASS Rayon Pantura, mengenai evaluasi kegiatan-kegiatan organisasi, serta yang tak kalah penting adalah bagaimana mendorong kemandirian semua pengurus IKSASS dalam menjalankan tugas-tugas organisasi sesuai dengan 'Job Disc' masing-masing.

Kemandirian dipandang sebagai sebuah keniscayaan bagi dinamisme organisasi. Salah satu ciri kemandirian yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana jajaran pengurus teras, terutama para ketua divisi dan koordinator mampu merumuskan program-program kerjanya secara matang. Mulai dari konsep hingga pada tahapan strategi aplikasinya di lapangan. 

Sehingga tanpa harus menunggu komando dan perintah dari Ketua Umum, semua divisi, bidang, sudah mampu berinisiatif menggerakkan roda organisasi sesuai dengan bidang masing-masing. 

Sejalan dengan hal itu, Abdul Hakam, S.Hi sempat menekankan," yang penting komitmen diperkuat. Baik komitmen kehadiran dalam setiap agenda kegiatan, ataupun komitmen melaksanakan agenda di saat hanya dihadiri oleh beberapa pengurus.  Bahkan misal ada agenda pertemuan organisasi dan pengurus banyak berhalangan bukan berarti agenda kemudian batal. Tetap harus lanjut. Dan Bahkan meskipun acara hanya dihadiri dua orang pun tetap harus berjalan. Ini adalah cara bagaimana membangun sistem yang kuat di organisasi."

(IWG/81123)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Seribu Cara Membangun Organisasi Ala IKSASS Pantura

Trending Now