MADIUN|JATIMSATUNEWS.COM-Beberapa wilayah di Kabupaten Madiun masuk musim panen padi. Ini menjadi sejarah baru sepanjang panen raya, Pasalnya harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp730.000 per kuintalnya.
Menurut salah seorang petani, Agus (60) dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, harga gabah sejak bulan September secara bertahap mengalami kenaikan. Bahkan ada tengkulak yang berani mematok harga lebih tinggi, Rp800.000 per kuintalnya.
Harga gabah tahun ini disebut sebagai harga tertinggi dalam sejarah neraca penjualan. Sebelumnya mentok di harga Rp550.000 per kuintalnya.
Kenaikan ini menurutnya, akibat stok gabah di tingkat petani berkurang. Dia pun berpendapat, hal ini karena banyak petani yang beralih menanam palawija, di mana palawija tidak memerlukan pengairan. Selain itu cuaca panas ektrem pun memengaruhi produksi padi.
Imbasnya gabah yang masuk ke penggilingan berkurang.
Kenaikan harga GKP sebanding dengan biaya produksi pertanian.
"Tanam padi musim kemarau memerlukan perawatan yang ektra dan pengairan yang rutin. Hal ini tentunya banyak mengeluarkan dana," tuturnya kepada Jatimsatunews, Jumat, 06/10/2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?