LAMONGAN | JATIMSATUNEWS.COM: Mengunjungi Gedung Perpustakaan MAN 1 lamonga, Husnul Maram, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa MAN Lamongan Timur tak menemukan satupun kejanggalan dalam penggunaan anggaran yang kerap menjadi sorotan media atau LSM. Sehingga simpulan melegakan dilontarkan, menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan gedung Laboratorium dan Perpustakaan MAN 1 Lamongan ini tidak ada potongan sepeserpun. Untuk itu, bila ada pemberitaan terkait adanya potongan dana Pembangunan SBSN di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur maka itu adalah tidak benar.
Selanjutnya orang nomor 1 di lingkungan Kemenag itu meminta kepada penyedia agar melakukan percepatan-percepatan untuk mengejar progres minus yang ada (saat itu) dengan cara menambah tenaga dan segera mendatangkan material yang dibutuhkan agar tidak menjadi catatan buruk dan demi keberlangsungan pekerjaan penyedia di masa mendatang.
'Bahkan beliau berseloroh ke penyedia dengan bertanya, 'Penyedia mau memberi kenang-kenangan apa sebagai hadiah, tinggalan dan syukuran kepada MAN 1 Lamongan agar usahanya tambah lancar dan barokah?, insya Allah tidak akan rugi bahkan akan mengalir pahalanya karena digunakan untuk pendidikan," tuturnya sebagai mana disampaikan M. Syamsuri, Kepala Kankemenag Kabupaten Lamongan yang mendampinginya.
M. Syamsuri juga mengungkapkan, bahwa Kementerian Agama itu merupakan Kementerian Pusat perihal Pembangunan Gedung tersebut maka ada pengawasan secara berjenjang mulai Kepala Madrasah yang ditempati selaku pengguna manfaat mempunyai tugas melakukan pengawasan dan pelaporan perkembangan bangunan kepada atasan.
Kepala Kankemenag Lamongan secara fungsional juga melakukan pengawasan, mengawal keberlangsungan pembangunan, dan menindaklanjuti laporan dari Kepala Madrasah karena lokasi bangunan itu berada di Kabupaten Lamongan.
“Kami sebatas monitoring, pengawasan dan melaporkan permasalah yang ada, jika progres pembangunan tidak sesuai rencana kami lakukan teguran kepada penyedia dan melaporkannya ke Kakanwil selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)”, ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/10/2023).
Lebih lanjut, Syamsuri menjelaskan, terkait awal mula pengadaan atau proses lelang proyek pembangunan gedung tersebut ada pokja tersendiri yang menangani dan proses tersebut sudah dilakukan sebelum ia bertugas di Lamongan dan ketika menjabat sebagai Kepala Kankemenag Lamongan yang baru, pembangunan gedung tersebut sudah mulai tahap pengerjaan yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Terkait keterlambatan yang terjadi, sambung Syamsuri, pihaknya mengaku sudah melakukan peneguran secara tertulis kepada penyedia proyek untuk melanjutkan pembangunan sesuai tahapan dan memberlakukan denda sesuai aturan yang berlaku.
“Kami tetap melaksanakan sesuai prosedur seperti ketika kemarin terjadi progres minus pembangunan, kami sudah melakukan peneguran sebanyak dua kali kepada penyedia proyek sebelum peneguran ketiga dan selanjutnya pemutusan kontrak. Alhamdulillah tidak sampai teguran ketiga, informasi terakhir hari Kamis, 26/10 ini sudah sesuai”, tandasnya.
Diketahui, dalam pelaksanaan pembangunan fasilitas sarana prasarana di lingkungan Kementerian Agama yang dibiayai oleh dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tidaklah main-main.
"Semua harus dikawal dengan baik, harus tepat waktu, tepat prosedur, dan tepat kualitas, karena keberhasilan pelaksanaan pembangunan melalui SBSN ini akan menentukan wajah Kementerian Agama di mata Presiden dan sekaligus menjaga keberlangsungan penyediaan sarana prasarana Kementerian Agama yang berkualitas di masa-masa mendatang," jelas Kepala Kankemenag Lamongan menutup wawancara.
