JAKARTA I
JATIMSATUNEWS.COM: PT Philips Seafoods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan
makanan dengan hasil produksi Crab Meat (daging kepiting) dan Value Added Products (olahan
daging rajungan, lobster, dan cumi-cumi) yang memiliki ratusan buruh mayoritas perempuan.
Hasil olahan perikanan ini pun diekspor ke luar negeri di antaranya termasuk Festival Seafoods
Baltimore, USA.
Ekspor penjualan produk yang tinggi bukan berarti membuat upah buruhnya tinggi pula, kesenjangan
kesejahteraan pun terjadi di dalamnya antara Manajemen dan para buruh yang telah bekerja selama
puluhan tahun.
Sejak awal bulan September 2022 hingga hari ini, sebanyak 40 orang anggota Serikat Buruh
Phillips Seafoods Indonesia (SBPSI) diberhentikan secara bertahap dan sepihak oleh
Manajemen PT Phillips Seafoods Indonesia dengan alasan usia yang sudah tidak produktif sehingga
mempengaruhi jumlah hasil produksi yang tidak sesuai dengan target.
Manajemen lalu merekrut tenaga kerja baru dengan mengganti sistem dan raw material sehingga hal
ini menjadi kontradiktif tidak sebanding dengan apa yang dihasilkan.
Dwi Haryoto, selaku Presiden FSBMM menjelaskan, Pertemuan antara Manajemen dan Pengurus SBPSI pun sudah berulang kali dilakukan namun belum
mendapatkan titik temu untuk mereka dapat dipekerjakan kembali.
SBPSI sudah melakukan aksi pada sebanyak 7 (tujuh) kali, demi tuntutannya terpenuhi namun
Manajemen PT Phillips Seafoods Indonesia tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan
permasalahan ini.
"Hari ini, kami Federasi Serikat Buruh Makanan dan Minuman (FSBMM) mengadakan aksi pada
Senin, 19 Desember 2022 mendesak kepada Manajemen untuk:
1.
Mempekerjakan kembali 40 orang anggota SBPSI yang sudah bekerja puluhan tahun di PT
Phillips Seafoods Indonesia;
2.
Menyelesaikan permasalahan ini secara bilateral;
3.
PT Phillips Seafoods Indonesia Memperbaiki kinerjanya demi kesejahteraan buruh dan seluruh
anggota keluarganya," terang Dwi Haryoto, selaku Presiden FSBMM dalam rilisnya Senin, 19/12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?