PASURUAN I
JATIMSATUNEWS.COM: Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah merupakan bentuk sinergi antara BI, OJK, Pemerintah dan Masyarakat untuk menumbuhkan perekonomian di Kabupaten dan Kota Pasuruan.
Semoga dengan adanya kolaborasi ini program dari TPAKD sendiri bisa sukses dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten dan Kota Pasuruan Akses keuangannya bisa lebih maju.
Maraknya penawaran peminjaman secara online sangat mempengaruhi banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal.
Dalam hal ini pemerintah Kota Pasuruan menanggapinya secara serius hingga di diskusikan di acara Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota dan Kabupaten Pasuruan, Selasa (6/9/2022) di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kota Pasuruan.
Fenomena rentenir gaya baru itu banyak masyarakat menjadi korban yang terjerat pinjol karena literasi keuangannya rendah. Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat vital.
H.M. Misbakhun, selaku Anggota Komisi XI DPR RI mengatakan, perlindungan pada konsumen menjadi hal mutlak yang ditekankan, Salah satunya perang pada rentenir yang merugikan masyarakat. dan OJK dianggap sebagai pioner untuk memberikan edukasi sekaligus melindungi masyarakat dari hal tersebut.
"Saya menekankan pada OJK untuk mengedukasi masyarakat supaya jangan tergelincir iming-iming lembaga pinjaman non legal," kata Misbakhun.
Ia juga menyebutkan, edukasi pada masyarakat juga diperlukan untuk memahamkan pada transaksi non uang, misalnya kripto dan asuransi.
" Jadi hari ini tugas OJK ini sangat berat. Selain inklusi juga mengedukasi masyarakat supaya jangan asal-asalan membubuhkan tandatangan," tegas Politikus Partai Golkar
Fredica Widyasari Dewi Dewan Komisioner OJK mengiyakan hal tersebut. Menurutnya, dengan berbagai masalah saat ini pihaknya menargetkan pembentukan TPKAD di seluruh wilayah. Saat ini sudah terbentuk sekitar 408 TPAKD seluruh Indonesia.
"OJK tidak bisa berjalan sendiri untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Jadi, peran rekan-rekan media massa juga besar di sini," ujarnya
Sementara itu, Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengatakan, pertumbuhan pembiayaan bank dan non bank di Kota Pasuruan tumbuh 7,69 persen. Ruang pertumbuhan UMKM 26,68 persen.
Artinya, pemulihan ekonomi Pasuruan mendapat rapor hijau. Sugiarto melanjutkan, pihaknya sering terjun langsung ke pelosok Pasuruan untuk memastikan masyarakat paham dengan OJK dan lembaga pinjaman yang legal.
"Rata-rata masyarakat masih belum paham dan tahu tentang KUR. Mereka tahunya rentenir atau bank titil. Ini yang menjadi PR kami untuk terus tiada lelah mengedukasi dan memberi penjelasan pada masyarakat," imbuhnya.
Fach/Sulthan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?