MALANG I JATIMSATUNEWS.ONLINE: Selama 3 hari, terhitung sejak Selasa tanggal 24/8/2021 hingga hari ini Kamis, 26/8/2021 Guru Pendidikan Agama Islam mengikuti kegiatan Workshop Pengembangan Kurikul PAI khusus untuk guru SMP.
Kegiatan yang diadakan di hotel Harris kota Malang itu mengundang pula guru pendidikan agama Islam dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Bali.
Mengungkapkan sebuah kenyataan yang jarang diketahui orang tentang kondisi siswa saat ini, pembelajaran di masa pandemi.
Dalam hal ini Rohmat Mulyana Sapdi, Plt. Direktur Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikian Islam, menyebutkan hasil riset. Menunjukkan bahwa 47 persen siswa sekolah menghadapi kondisi learning loss, yaitu kondisi di mana siswa kehilangan substansi, makna, dan tujuan pembelajaran. Untuk itu perhatian serius perlu ditekankan menghadapi hal tersebut.
“Learning loss membutuhkan waktu perbaikan yang cukup lama. Kita berharap agar dengan adanya penataan kurikulum yang dilakukan oleh Kemendikbud saat ini dapat membantu perbaikan kualitas anak didik kita”, jelasvRohmat yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam.
“Menghadapi beragam tantangan tersebut, kita tetap harus berupayakan menjalankan kebijakan yang mengedepankan inovasi dan kreativitas. Saya harapkan, tidak lama lagi hasil penataan kurikulum bisa disampaikan kepada para pemangku kepentingan,” imbuh Rohmat.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Santoso menyatakan harapan agar semua guru PAI di sekolah tetap berinovasi di tengah segala kesulitan dan tantangan yang disebabkan kondisi pandemik.
Tentang hal ini Santoso memberi contoh kebijakan dan praktik yang patut diapresiasi, dijalankan oleh Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Jatim.
" Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jatim memiliki program unggulan dalam merespons kondisi pembelajaran di masa Pandemik ini, yakni Pembelajaran Berbasis Literasi Cerita Islam.”, kata Santoso.
Selanjutnya dia menjelaskan tentang PBL Ceris. Yakni dimaksudkan sebagai upaya menggali dan mengembangkan potensi literasi di kalangan guru dan siswa melalui penulisan cerita Islam.
Program PBL dilaksanakan mulai pada bulan Agustus 2020, hingga kini PBL Ceris telah menyelenggarakan pelatihan menulis cerita Islam bagi kalangan guru dan siswa. Program inovatif ini telah menghasilkan 5000 peserta pelatihan dan 221 buku ber-ISBN.
Hal lain disampaikan Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB Agus Sholeh yang pada Workshop ini juga memberikan sambutan. Ia menekankan pentingnya semangat untuk menjadikan PAI sebagai center of excellent bagi anak-anak.
“Kita harus berbuat semaksimal mungkin untuk menjadikan PAI sebagai pusat keunggulan. Menjadi vitamin yang efektif, dan bekal yang diperlukan bagi anak-anak ke depan,”ungkap Agus.
“Kurikulum PAI harus mampu mendorong ruang inspiratif bagi anak dan membangun nuansa progresif,” tambahnya.
Diselenggarakan dengan menjalankan protokol kesehatan ketat, kegiatan berlangsung lancar tanpa hambatan, mematuhi aturan yang ditetapkan untuk Malang raya yang masih PPKM level 4 ini.
Kontributor: Asrori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?