Penampilan teater bertajuk "Sengkuni Millenial serta bedah buku "Goro-goro Menjerat Gus Dur" menjadi sajian utama Khaul ke 11 mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid dan Muassis ( para pendiri NU).
Dilaksanakan di Gedung Serbaguna Universitas Wiranegara Pasuruan, acara yang dihadiri mayoritas Millenial NU itu berlangsung cukup sukses.
Gus Amak (tengah) menerima buku dari penulis
Sambutan ketua PCNU kota Pasuruan, GusAmak menjadi pembuka acara. Mengingatkan beberapa pesan keteladanan Gus Dur tentang kemanusiaan, tentang kesamaan tugas sebagai manusia."Manusia mempunyai tugas yang sama, yakni bersukur dengan cara menyembah yang membuat kita ada," tutur Gus Amak.
M. Said Hudaini (Direktur Media TV9 juga penulis buku Goro-Goro Menjerat Gus Dur), Gus Haedar Hafidz (Budayawan Pengasuh Ponpes Darul Ulum Karang Pandan Kab Pasuruan), Habib Ahmad Habibi Assegaf ( Pengasuh Padepokan Zawiyah Panglereman), Ki Ardi (LESBUMI PBNU) dan Anis Hidayatie, S.Ag(Salah satu penulis buku Goro-goro menjerat Gus Dur, Ketua Komalku, Komunitas Menulis Buku Indonesia)
Dimoderatori M. Iskandar Zulkarnain (Ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan), acara bedah buku semakin hangat dengan dialog interaksi yang membahas isi buku. Tentang toleransi juga tentang bagaimana Gus Dur berhasil meredam amarah pendukungnya yang tidak terima saat dirinya dimakzulkan.
Ditutup dengan sesi foto bersama, acara resmi berakhir pada pukul 12 malam. Masih 30 Desember, belum diberlakukan jam malam kota yang sedianya dilaksanakan malam tahun baru, 31/12/2020
Anis Hidayatie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?