Banner Iklan

Untuk Wanita Kuat Saat Diduakan

Admin JSN
31 Desember 2025 | 10.57 WIB Last Updated 2025-12-31T04:02:25Z

 

Untuk Wanita Kuat Saat Diduakan


PUISI | JATIMSATUNEWS.COM: 

Kau berdiri di tepi hatimu sendiri,

bukan untuk bertarung, melainkan menjaga diri,

Kau menata batas dengan lembut namun tegas,

agar cinta tak berubah jadi gelanggang lelah,

Kau memilih tenang daripada menang,

dan memilih utuh daripada sekadar dipilih.


Kau tak membawa pedang dalam rasa,

hanya cermin untuk melihat kejujuran,

jika ada ruang yang terbuka bagi yang lain,

Kau tahu di situlah jawabannya berdiam,

bukan dalam tanya yang panjang,

melainkan dalam kejelasan yang sunyi.


Kau membaca cinta seperti musim,

datang jika hangat, pergi jika beku,

kau tak menunggu bunga tumbuh di tanah retak,

kau tak memaksa hujan turun dari langit kering,

kaumemilih berpindah ladang,

daripada meratap di tanah yang tak menumbuhkan.


Kau tak mendorong siapa pun dari sisimu,

tak menggeser bahu lain demi satu tatap,

sebab bagimu kasih bukan perebutan,

melainkan pertemuan yang sama-sama rela,

bukan saling menarik dari arah berbeda,

melainkan melangkah dalam arah yang sama.


Jika genggaman dilepas tanpa kata,

Kau tidak berteriak meminta kembali,

Kau memungut harga dirimu yang jatuh diam-diam,

membersihkannya dari debu kecewa,

lalu membawanya pulang ke dalam diri,

tempat ia masih utuh sebagai manusia.


Kau bukan piala di rak perasaan,

bukan hadiah dari lomba kesetiaan,

Kauadalah rumah yang hanya membuka pintu,

bagi mereka yang datang tanpa membawa yang lain,

tanpa menyimpan cadangan di saku hati,

tanpa menaruh rindu di banyak alamat.


Kau tahu kapan menunggu adalah indah,

dan kapan pergi adalah paling mencintai diri,

kau tahu bahwa tinggal di tempat yang salah,

hanya akan melukai makna pulang,

dan mencederai nilai yang ia jaga,

tentang setia yang tak bercabang.


Kau memilih sepi daripada semu,

memilih sendiri daripada setengah dimiliki,

Kau merawat sunyimu sebagai taman jiwa,

menanam damai di antara hari-hari,

hingga rindumu tak lagi memohon,

melainkan berdoa agar hatimu tetap bersih.


Kau berjalan bukan dengan air mata marah,

melainkan dengan senyum yang mengerti,

bahwa tak semua yang dilepas adalah kehilangan,

ada yang justru penyelamatan,

menjaga diri dari cinta yang tak utuh,

dan dari rasa yang tak lagi memilih.


Dan Kau pun melangkah dengan tenang,

membawa martabatnya sebagai cahaya,

Kautak mencari siapa yang mengejar,

Kau menunggu siapa yang datang dengan utuh,

sebab cintanya bukan lomba untuk dimenangkan,

melainkan rumah untuk saling pulang.


(Oleh Pelangi Senja)


GWEN

Rumah Baca Pertiwi


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Untuk Wanita Kuat Saat Diduakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now