![]() |
| Tantangan Berpikir Kritis Generasi Muda Di Era Media Sosial, Sumber Foto: Pinterest. |
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Transformasi digital yang masif telah membawa dampak signifikan terhadap pembentukan karakter generasi muda. Di satu sisi, era digital menawarkan akses informasi dan peluang kreativitas yang luas, namun di sisi lain, ia juga menimbulkan tantangan serius dalam hal nilai-nilai moral, integritas, dan identitas diri. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis berbagai problematika karakter generasi muda yang muncul akibat pengaruh media digital serta menelaah faktor penyebab dan strategi penguatan karakter yang relevan dengan tantangan zaman. Artikel ini disusun sekaligus untuk memenuhi tugas Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A. dosen pengampu mata kuliah Logic and Critical Thinking.
Media Sosial dan Pola Pikir Generasi Muda
Era digital tumbuh dengan semakin cepat seiring dengan peningkatan jumlah pengguna teknologi yang merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam menjalankan berbagai fungsi kehidupan, baik sebagai sarana komunikasi atau juga sebagai sumber infromasi (Sari & Septiani, 2021). Media sosial secara masif memengaruhi cara Generasi muda memahami dan menafsirkan informasi. Pola komunikasi mereka lebih mengarah pada pemrosesan informasi visual dan singkat (Faridah et al., 2025). Salah satu persoalan utama dalam pembentukan karakter di era digital adalah disorientasi nilai. Generasi muda banyak yang kehilangan arah moral karena terbiasa hidup dalam relativisme digital. Kebenaran menjadi kabur di tengah banjir informasi dan narasi yang saling bertentangan. Media sosial tidak hanya menjadi ruang ekspresi, tetapi juga arena pertarungan ide, narasi kebencian, hoaks, dan budaya cancel yang dapat menimbulkan kebingungan moral dan etika dalam diri individu (Suriadi et al., 2025).
Tantangan Berpikir Kritis di Era Digital
Era Digitalisasi telah membawa kemajuan yang sangat signifikan dalam bebagai aspek kehidupan, kemajuan teknologi memudahkan masyarakat menerima informasi dari berbagai penjuru dengan cepat. Kemajuan teknologi banyak memberikan manfaat dalam aspek kehidupan, namun juga memberikan tantangan serius dalam kalangan masyarakat (Diantini & purwanti, 2025). Salah satu tantangan utama dalam pendidikan era digital adalah melimpahnya informasi yang tersedia. Dalam era yang didominasi oleh informasi dan teknologi digital, pengembangan keterampilan berpikir kritis menjadi semakin penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, keterampilan berpikir kritis menjadi penting dalam membantu mereka menyaring, mengevaluasi, dan memilih informasi yang benar dan dapat dipercaya (Wati et al., 2023).
Dampak terhadap Nilai Moral dan Karakter
Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan karakter di era digital adalah kemudahan akses terhadap informasi yang tidak tersaring. Internet memungkinkan siapa saja untuk memperoleh informasi dengan cepat, tetapi tidak semua informasi yang tersedia memiliki nilai edukatif dan positif. Informasi yang tidak tersaring, seperti hoaks, ujaran kebencian, serta konten negatif lainnya, dapat memengaruhi perkembangan karakter peserta didik. Banyak individu, terutama generasi muda, lebih sering berkomunikasi melalui media digital dibandingkan dengan interaksi tatap muka. Kebiasaan ini dapat mengurangi keterampilan sosial mereka, melemahkan empati, serta menurunkan nilai-nilai kebersamaan yang seharusnya berkembang melalui interaksi langsung. Kurangnya interaksi fisik juga dapat menghambat pembelajaran nilai-nilai seperti sopan santun, kerja sama, dan saling menghormati (Wahidmurni Dr.Drs.Nur Arifin, 2025).
Ringkasan:
Media sosial sangat bermanfaat bagi generasi muda, tetapi juga menantang pemikiran kritis dan pembentukan karakter mereka. Penyebaran informasi yang cepat dan tidak terkontrol membuat generasi muda rentan terhadap hoaks, tekanan sosial, dan kehilangan etika. Oleh karena itu, literasi digital dan pendidikan sangat penting untuk membangun sikap kritis, rasional, dan bertanggung jawab.
Deskripsi singkat:
Artikel ini membahas masalah berpikir kritis yang dihadapi generasi muda di era media sosial dan bagaimana hal itu berdampak pada nilai moral dan karakter. Pembahasan menekankan betapa pentingnya literasi digital dan pendidikan dalam membangun generasi muda yang kritis, beretika, dan bijak dalam menangani informasi. Disusun oleh Aditya Rahardika Prayoga dengan NIM 1152500129 guna memenuhi tugas Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A. dosen mata kuliah Logic and Critical Thinking di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA:
Diantini, N., & purwanti. (2025). AT-TAKLIM : Jurnal Pendidikan Multidisiplin BERPIKIR KRITIS DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DISINFORMASI DI ERA DIGITAL. AT-TAKLIM : Jurnal Pendidikan Multidisiplin, 2, 830–837. https://journal.hasbaedukasi.co.id/index.php/at-taklimHalaman:830-837
Faridah, F., Zulkarnain, Yusuf, M., & Asriadi. (2025). Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jurnal Kajian Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 3(2), 116–125. https://journal.uiad.ac.id/index.php/retorika/index
Sari, N. I., & Septiani, E. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Pola Pikir Anak Muda Di Masa Pandemi. Kenduri, 42(48), 1–2. https://siducat.org/index.php/kenduri
Suriadi, H., Sriwahyuni, N., Barat, M. S., & Press, S. A. (2025). Journal of Social, Educational and Religious Studies. 1(2), 20–37.
Wahidmurni Dr.Drs.Nur Arifin, M. P. (2025). Pendidikan Karakter.
Wati, S., Harahap, M., Rullu, S. M., Khairani, I., & Hamama, S. (2023). Literasi, Budaya dan Teknologi. http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/9avrk
Penulis : Aditya Rahardika Prayoga (1152500129), Mata Kuliah: Logic and Critical Thinking – Kelas C



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?