Banner Iklan

Terungkap! Perusahaan Beromzet Miliaran Ternyata Punya Pola Digital Marketing yang Sama, Ini Pengakuan Mas ZAR, Dosen Sosial Media

20 November 2025 | 20.12 WIB Last Updated 2025-11-20T13:31:03Z
Jatimsatunews.com, Artikel - Di tengah persaingan bisnis yang semakin agresif, perusahaan-perusahaan besar dengan omzet miliaran rupiah ternyata memiliki pola strategi digital marketing yang nyaris sama. Fakta ini diungkapkan oleh Zarnuzi akrab disapa Mas ZAR, seorang dosen sosial media sekaligus konsultan digital marketing yang telah membantu ratusan brand, UMKM, dan korporasi dalam membangun pertumbuhan digital serta kolaborasi media.

Menurutnya, brand besar tidak pernah bergantung pada satu kanal saja. Mereka membangun fondasi digital yang kokoh dan berlapis, seperti piramida. “Brand besar kelihatan kencang bukan karena sering iklan, tapi karena pondasinya kuat,” tegas Mas ZAR.

Berikut rangkuman pola digital marketing yang dipakai mayoritas perusahaan besar hingga mampu menghasilkan penjualan stabil dan jangka panjang:

1. Search & SEO: Fondasi Agar Brand Mudah Ditemukan

Perusahaan besar memastikan brand mereka selalu muncul secara organik di Google maupun mesin pencari sosial media.
Langkah penting yang dilakukan:

- Riset kata kunci
- Penulisan judul & deskripsi yang tepat
- Pembuatan artikel relevan
- Pendaftaran Google Business
- Audit kecepatan & kesehatan website

Dengan dominasi pencarian organik, brand bisa muncul pada kata kunci seperti “produk terbaik di Jakarta”, dan menghasilkan penjualan tanpa biaya iklan.

2. Content Marketing: Edukasi Dulu, Jualan Belakangan

Brand besar fokus membangun hubungan emosional dengan calon pelanggan, bukan sekadar menawarkan produk.

Strateginya:
- Konten edukatif sebagai ujung tombak
- Storytelling yang natural dan mudah         dipahami
- Konsistensi upload
- CTA halus dan tidak memaksa
- Daur ulang konten terbaik

Prinsip utamanya: selesaikan masalah audiens dulu, transaksi akan mengikuti.

3. Affiliate & Influencer Marketing: Membangun Kepercayaan Publik

Influencer dipilih bukan untuk sensasi, tetapi untuk meminjam trust dari publik.

Langkah yang dilakukan perusahaan besar:
- Menggandeng micro & nano influencer yang relevan
- Memberikan brief fleksibel agar konten tetap natural
- Kolaborasi review produk
- Penggunaan kode promo pribadi
- Repost konten influencer untuk memperluas jangkauan

Hasilnya, promosi terasa lebih personal dan lebih kredibel.

4. Community & Loyalty Marketing: Senjata Utama Repeat Order

Inilah elemen yang sering dilupakan UMKM, padahal ini sumber profit terbesar perusahaan besar.

Mereka membangun:
- Komunitas pelanggan yang aktif
- Event online dan offline
- Program membership & loyalitas
- Promo khusus pelanggan lama
- Testimoni organik dari komunitas

Brand besar memahami: mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada mencari pelanggan baru.

5. Paid Ads: Mesin Percepatan Setelah Fondasi Siap

Iklan bukan strategi utama—hanya percepatan. Karena fondasinya rapi, ads menjadi jauh lebih efisien.

Biasanya mereka:
 -Menggunakan Meta Ads / TikTok Ads
- Mengetes banyak audiens sekaligus
- Melakukan retargeting pengunjung
- Membuat lookalike audience
- Evaluasi performa mingguan

Hasilnya, setiap rupiah iklan terasa lebih efektif dan menghasilkan skala penjualan masif.

Kolaborasi Media & Kelas Sosial Media Jadi Kunci Pertumbuhan Brand

Sebagai konsultan kolaborasi media, Mas ZAR banyak terlibat membantu brand mengoptimalkan eksposur lewat kerja sama kreator, media, hingga edukasi digital melalui kelas sosial media. Menurutnya, perusahaan besar berinvestasi pada tim, komunitas, dan media karena ingin memastikan pertumbuhan jangka panjang, bukan hanya viral sesaat.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terungkap! Perusahaan Beromzet Miliaran Ternyata Punya Pola Digital Marketing yang Sama, Ini Pengakuan Mas ZAR, Dosen Sosial Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now