SMAN 1 Ngantang Peringati Hari Pahlawan Lewat Pawai Budaya dan Teatrikal Perjuangan
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, SMAN 1 Ngantang melalui kegiatan Kokurikuler menggelar pawai budaya yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Kokurikuker yang sejak tahun ajaran baru 2025/2026 lalu telah dilaksanakan. Kegiatan Kokurikuler dari sekolah berjulukan SMANGAT ini mengambil tema “Mengenang Perjuangan, Menanam Nasionalisme”. Tema tersebut diambil dengan harapan siswa-siswi dapat lebih memaknai Hari Pahlawan, bukan sekadar sebagai peringatan, namun momen untuk mengenang dan memahami perjuangan para pahlawan yang harus dilanjutkan.
Kegiatan dengan peserta kelas X, XI, dan XII tersebut berlangsung di Alun-alun Masjid Baiturrahman Ngantang sejak pukul 07.00 hingga 11.00 WIB. Selain pawai, kegiatan ini juga menyajikan pertunjukan berupa teatrikal perjuangan dan paduan suara. Selain itu, sebagai penghormatan juga dilaksanakan kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan yang diwakili oleh ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan SMAN 1 Ngantang beserta anggota OSIS dan MPK.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Waka Humas Supriyanto, SPd. Berharap acara berjalan dengan lancar dan seluruh peserta dapat menjaga ketertiban. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan teatrikal perjuangan yang diawali dari penampilan XI-1 bertema “Perang Puputan” dengan tarian khas Bali dan I Gusti Ngurah Rai sebagai tokoh utama.
Disusul penampilan XI-2 yang membawakan cerita “Bandung Lautan Api” yang menggambarkan kerelaan rakyat Indonesia untuk membumihanguskan Bandung, daripada harus dikuasai oleh penjajah. Penampilan berikutnya adalah XI-3 yang menyajikan kisah perjuangan Jendral Sudirman yang teguh memimpin Gerilya walaupun dalam kondisi sakit dan harus ditandu.
Terdapat juga kisah-kisah perjuangan lain yang dibawakan kelas XI-4, 5, dan 6 seperti “Perang Aceh” dengan tokoh Cut Nyak Dien, Perang Diponegoro, Pertempuran Surabaya, dan Perlawanan Trunojoyo bersama Karaeng Galesong, dimana termasuk salah satu kisah dari situs bersejarah di Ngantang.
Tidak kalah menarik, di akhir penampilan juga terdapat teatrikal Palagan Mendalan yang dibawakan oleh kelas XI-8. Kisah ini merupakan kisah pertempuran di daerah pertahanan Malang Barat meliputi Pujon, Ngantang, dan Kasembon untuk mempertahankan PLTA Mendalan sebagai salah satu objek vital di Jawa Timur.
Hingga kini, perjuangan mempertahankan PLTA Mendalan tersebut dikenang melalui monumen yang berdiri tegak di perempatan Ngantang (Jalan Raya Malang-Kediri) dengan tokoh Lettu Anumerta Soediarto. Kesemua tampilan teatrikal menggambarkan berbagai kisah heroik dari para pahlawan Nusantara demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang hakiki. Selama kegiatan, semua peserta tampil dengan semangat nasionalis yang tergambar dari lantunan puisi, ekspresi, dan berbagai kostum, serta properti yang mendukung.
Acara berlangsung dengan sangat meriah dan dilanjutkan oleh tampilan paduan suara kelas X yang membawakan lagu-lagu nasional dan daerah.
Kegiatan dilanjutkan dengan Pawai Budaya pada pukul 09.30 WIB dengan diiringi sound dari 2A Audio. Pawai mengitari area pasar Ngantang dengan rute Alun-alun, Jl.Durian – Jl.Mangga – Jl.Kedondong – Jl.Sumberagung, dan kembali finish di Alun-alun. Barisan pawai terjajar dengan rapi dan tertib, dimulai dari kelas XI yang bertemakan Pertempuran Kemerdekaan, disusul dengan barisan kelas X bertema Pahlawan Profesi, dan ditutup dengan barisan kelas XII dengan tema Pakaian Adat. Sepanjang perjalanan, para peserta disambut meriah oleh warga dan siswa/siswi dari TK dan SD yang berada di sekitar.
Mereka turut antusias mendukung peringatan Hari Pahlawan, sekaligus menikmati sajian budaya, kostum, kisah perjuangan, dan musik, serta atraksi yang dibawakan oleh sebagian peserta. Ada yang mengumandangkan yel-yel, berkostum garuda, memainkan tembakan, membawa tandu dengan berjoget, menyanyi, dan menari. Bapak/Ibu guru pendamping juga dengan semangat mengawal barisan. Begitupun anggota OSIS dan PMR Wira SMANGAT yang ikut berjaga dan turut menyukseskan acara.
Setelah finish, para peserta kembali menuju barisan sesuai kelas masing-masing. Kegiatan kemudian diakhiri dengan makan bekal bersama sebagai rangkaian kegiatan Kokurikuler yang menanamkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Kegiatan Peringatan Hari Pahlawan ini akhirnya ditutup pada pukul 11.00 WIB dengan rasa syukur dan bangga.
Dengan adanya berbagai kegiatan, baik melalui kokurikuler, intrakurikuler, maupun ekstrakurikuler, SMAN 1 Ngantang dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, bukan hanya mendidik secara akademik, namun juga menghadirkan suasana belajar yang nyaman, membentuk karakter insani, menumbuhkan kemandirian, kreativitas, serta jiwa nasionalis.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?