MALANG| JATIMSATUNEWS.COM: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menegaskan komitmennya dalam memperkuat mutu pendidikan Islam melalui penyelenggaraan Halaqah yang bertemakan penguatan tata kelola pesantren mandiri, modern, dan berkelanjutan. Kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pesantren Kementerian Agama RI ini dipusatkan di Aula Lantai 5 Gedung Rektorat UIN Maliki Malang, Senin (24/11/2025).
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof.Dr.Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si , menegaskan bahwa penguatan tata kelola pesantren merupakan bagian penting dalam membangun kualitas pendidikan Islam yang unggul.
“UIN Maliki Malang berkomitmen menjadi bagian dari transformasi pesantren agar semakin mandiri, adaptif, dan tetap menjaga nilai-nilai tradisi keilmuan Islam,” ujarnya.
Prof Ilfi juga mengutip pernyataan Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasruddin Umar, MA , bahwa pendirian Direktorat Jenderal Pesantren menjadi langkah strategi pemerintah dalam memperkuat tata kelola dan kualitas pendidikan pesantren yang selama berabad-abad menjadi pilar peradaban Islam Nusantara.
Tokoh Nasional Hadiri Halaqah Penguatan Tata Kelola Pesantren
Halaqah ini melibatkan tokoh nasional dan para pemangku kepentingan strategis, antara lain:
- Dr.(HC) Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si , Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI
- Ismail Cawidu, M.Si , Staf Khusus Menteri Agama RI
- Prof.Dr.Phil. Kamaruddin Amin, MA , Sekretaris Jenderal Kemenag RI
- Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag , Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI
- H. Basnang Said, M.Ag , Direktur PD Pontren Kemenag RI
- Prof.Dr.KH. Asep Saifuddin Chalim, MA , Pimpinan PP Amanatul Ummah, Mojokerto
- Prof.Dr.KH. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum , Mudir Aly JATMAN
- Prof. Dr. HM Zainuddin, MA , Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Selain tokoh nasional, sebanyak 200 pengasuh pondok pesantren dari Malang Raya dan berbagai daerah di Jawa Timur turut hadir. Mereka menjadi bagian dari diskusi strategi mengenai arah kebijakan dan penguatan kelembagaan pesantren di era modern.
Halaqah ini merupakan ruang dialog konstruktif antara perguruan tinggi Islam, pemerintah, dan pesantren. UIN Malang berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi, meningkatkan kapasitas tata kelola kelembagaan pesantren, serta menyusun strategi bersama untuk mendorong kemandirian pesantren dalam menjawab dinamika zaman.
“Pesantren tidak hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga ruang pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, tata kelolanya harus terus diperkuat agar selaras dengan perkembangan masyarakat modern,” ungkap salah satu pemateri.
Dengan terselenggaranya Halaqah ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menegaskan sebagai mitra strategis pesantren dalam membangun pendidikan Islam yang unggul, berdaya saing, dan berkelanjutan. ANS





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?