Banner Iklan

Melampaui Keraguan: Perjalanan Karnaka Adiar dari Ajang Putra Putri Kampus ke Panggung Duta Budaya Jawa Timur 2025

Admin JSN
23 November 2025 | 14.01 WIB Last Updated 2025-11-23T07:01:41Z

 

FEATURE | JATIMSATUNEWS.COM - Niat awal hanya ingin menjadi mahasiswa ‘kupu-kupu’—kuliah pulang, kuliah pulang, tidak ingin terlibat banyak organisasi, tidak berniat mengikuti ajang Pemilihan Putra dan Putri, bahkan tidak pernah terbayangkan mengikuti dunia perdutaan. Dirinya hanya berfokus untuk menyelesaikan studinya dan menikmati rutinitas kuliah dengan tenang. Namun, takdir mempunyai rencana lain untuknya. Ia berhasil berdiri gagah, tersenyum percaya diri dengan hati yang gembira atas berbagai penghargaan yang diraih.

Ia bernama Karnaka Adiar Bagus Erlangga, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Angkatan 2023 UNESA, yang berasal dari Malang. Tidak ada yang menyangka bahwa, keberhasilannya menuju panggung kompetisi akan dimulai dari satu hal sederhana, yakni kewajiban kelas, bukan ambisi.

Berawal dari acara Pemilihan Putra dan Putri PBSI yang dilakukan pada tahun 2023, dirinya bersama satu rekan perempuan didorong oleh teman-teman untuk mewakili kelasnya mengikuti ajang tersebut dan hanya sekadar memenuhi kewajiban semata. Ia dan rekan kelas perempuannya mengikuti seleksi Putra dan Putri PBSI dengan tanpa membawa persiapan berlebih, tidak ada target, hanya dengan membawa diri, dukungan dari teman kelasnya, dan keberanian kecil dalam dirinya untuk mencoba.

Tetapi, panggung Putra Putri PBSI mengubah dirinya. Tidak ada yang menduga, dari langkah kecil yang dilakukannya itu, ia justru keluar menjadi Juara Putra Motivator PBSI 2024. Ia begitu sangat kaget, tak percaya akan hasil yang ia dapatkan. Terpilihnya sebagai Putra Motivator PBSI 2024, adalah sebuah pencapaian luar biasa yang pada akhirnya membawanya untuk melangkah maju ke ajang Pemilihan Putra dan Putri Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) 2024.

Awal mengikuti ajang ini dimulai dengan kegelisahan. Dirinya mengikuti Putra Putri FBS dihantui dengan rasa minder dan ragu. “Awalnya mengikuti Putra Putri Fakultas, saya merasa minder melihat teman-teman pendaftar yang lain,” ujarnya. Melihat teman-teman peserta yang lain tampak lebih percaya diri dan lebih matang dalam persiapannya, membuatnya bertanya, apakah ia bisa melakukannya?. Namun, sebuah kepercayaan mulai tumbuh dalam dirinya, berkat support dan semangat yang datang dari teman-temannya. Sehingga, ia bisa menambah kepercayaan dirinya dan mulai muncul niat keseriusan untuk memberikan yang terbaik dalam mengikuti ajang tersebut.

Dalam kontestasi itu, ia memulainya dengan keberanian, ia berusaha memperbaiki kemampuan komunikasi, merapikan sikap tubuh, dan memperluas wawasannya. Semuanya ia lakukan dengan semangat sungguh-sungguh. Dari sinilah, ambisi dalam dirinya mulai muncul. Melalui proses kerja keras yang ia lakukan, hasilnya telah terbayarkan saat acara Grand Final Pemilihan Putra Putri FBS 2024 itu tiba pada (6/09/2024), ia berhasil menyandang gelar Putra FBS 2024.

Kemenangan itu, membuatnya kembali bersemangat untuk mengikuti ajang putra putri di tingkat universitas (Putra Putri UNESA 2024). Banyak tahapan yang harus Karnaka lakukan. Namun, ia berhasil mengikutinya dengan baik. Suatu Ketika, masa karantina dimulai. Pada masa karantina ajang ini dilaksanakan, bertepatan dengan waktu pelaksanaan UTS. Dirinya harus membagi dua dunia yang berbeda, yakni akademik dan panggung pemilihan. Dari sinilah ketangguhan dirinya diuji. Karnaka belajar mengatur waktu agar dua kegiatan yang sedang dilakukannya itu dapat terlaksana dengan baik. Karnaka belajar stabil di tengah tekanan. Tak kehabisan akal, Karnaka membuat jadwal harian, kegiatan mana yang dapat ia lakukan terlebih dahulu, itulah yang ia prioritaskan. Ia tidak pernah menunda kegiatan apapun. Waktunya ia gunakan seproduktif mungkin.

Salah satu peristiwa yang selalu ia ingat adalah ketika ia harus mengikuti presentasi salah satu mata kuliah secara offline di kelas saat tengah mengikuti shooting video untuk keperluan ajang Putra Putri UNESA. Sehingga, saat itu juga, ia terpaksa mengenakan setelan jas lengkap dalam presentasinya di kelas walaupun dengan perasaan yang aneh. Usai presentasi, ia langsung meminta izin keluar dan kembali untuk melakukan shootingnya.

Dalam serangkaian proses yang ia lakukan dengan semangat dan pantang menyerah, ia menemukan dirinya, bahwa dirinya mampu melakukan hal itu dan bertahan lebih kuat dari yang ia kira. Melalui hal itu juga ia mampu belajar arti tanggung jawab. Serta, memaksanya untuk benar-benar tumbuh dewasa.

Ajang perlombaan tersebut akhirnya mencapai puncaknya pada (8/11/2024) yang diadakan di Gedung Sawunggaling UNESA. Karnaka lagi dan lagi berhasil keluar mendapatkan penghargaan. Kali ini, ia berhasil meraih Harapan I Putra UNESA 2024. Penghargaan yang ia dapatkan itu, tidak serta merta membuatnya puas begitu saja. Ternyata, perjalananya tidak berhenti di ajang Putra Putri kampus saja. Ada bab lain yang lebih menantang tak terduga. Sebuah langkah yang justru membawanya ke panggung yang lebih besar: Pemilihan Duta Budaya Jawa Timur.

Saat itu, ia sedang menjalani masa magang. Hari-harinya jelas dipenuhi dengan padatnya tugas. Namun, di tengah kesibukannya, ia menemukan pengumuman pendaftaran Duta Budaya Jatim 2025 yang akan ditutup hari itu. Saat itu juga, ia langsung mendaftarkan diri. “saya daftar hari terakhir. Bahkan saya mengirim formular tepat di menit-menit terakhir sebelum pendaftaran ditutup,” ucapnya. Tak hanya mendaftar, Karnaka mengambil langkah berani. Ia mencoba menggunakan jalur golden ticket, sebuah jalur khusus bagi peserta yang mengirimkan karya kreatif tingkat tinggi.

Ia membuat karya berisi 10 objek pemajuan kebudayaan, dan dari keberaniannya itu, ia dinyatakan lolos golden ticket, masuk semifinal tanpa harus mengikuti tahap pertama. Namun, masih ada tahap dua untuk menuju gerbang final. Wawancara berlapis, tes bahasa inggris, kebudayaan, hingga organisasi harus ia lewati. Usai rangkaian tersebut dilakukan, pengumuman disampaikan. Nama Karnaka kembali disebut.

Di saat yang bersamaan, tantangan lain justru datang dari hal yang tidak pernah orang lihat, yakni jarak. Selama persiapan menuju karantina dan grand final, Karnaka harus bolak-balik Surabaya-Malang, mengurus kostum pakem, kelengkapan budaya, dan latihan. Semua dilakukannya sambil tetap menjalankan tugas magang. Beruntung, instansi tempat magangnya memberikan dukungan penuh. Tidak ada kendala perizinan, sehingga membuatnya bisa melakukan seluruh rangkaian acara mulai dari karantina hingga grand final.

Pada malam puncak kontestasi itu, panggung besar bercahaya, dipenuhi atmosfer penuh pada aura sejarah dan kebanggaan kultur Jawa Timur. Di antara para finalis yang anggun dan gagah menunggu keputusan juri, terdapat dua nama yang terpilih sebagai penerima Penghargaan Inspiratif Duta Budaya Jawa Timur 2025. Ia adalah Karnaka bersama dengan rekan yang menjadi pasangannya di ajang ini. Dua nama, sepasang penghargaan, akhirnya menjadi representasi anak muda yang tak hanya tampil, tetapi juga menghidupkan budaya dengan caranya sendiri.

Gelar baru yang ia dapatkan itu dulu bahkan tak pernah terlintas di pikirannya. Saat diumumkannya namanya itu, ia teringat pada perjalanan panjangnya yang berhasil ia lakukan. Keyakinannya berani mencoba, membawanya pada versi dirinya yang berbeda

Dari sini, ia banyak belajar bahwa rasa minder bukan akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal dari perjalanan panjang menuju versi terbaik dari dirinya. Keraguannya di awal, bukan untuk membuatnya jatuh, melainkan menjadi tantangan bagi dirinya untuk mencapai kerberhasilan. Melalui dukungan, keberanian, dan kerja keras yang ia lakukan dengan sabar, dapat membawanya jauh lebih tinggi dari yang ia bayangkan.

---

Putri Bunga Yossilia
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Melampaui Keraguan: Perjalanan Karnaka Adiar dari Ajang Putra Putri Kampus ke Panggung Duta Budaya Jawa Timur 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now