Kolaborasi Polinema dan Desa Wringinsongo Kembangkan Eduwisata Energi Terbarukan Berbasis Teknologi
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: 17 November 2025. Pengelola Pemandian Sumberingin, Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, mengikuti pelatihan intensif penggunaan dan perawatan modul edukasi Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pelatihan berlangsung pada 15–16 November 2025 di Balai Desa Wringinsongo dan kawasan Pemandian Sumberingin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Kemendiktisaintek Tahun 2025, yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program ini dipimpin oleh Ferdian Ronilaya sebagai Ketua Pengusul, bersama Asfari Hariz Santoso dan Tiara Estu Amanda sebagai anggota tim dari Program Studi Sarjana Terapan Sistem Kelistrikan, dan Usaha Perjalanan Wisata, Politeknik Negeri Malang. Bangun Kemandirian Eduwisata Energi Terbarukan
Pelatihan difokuskan pada peningkatan kemampuan pengelola destinasi wisata dalam memberikan edukasi energi terbarukan kepada masyarakat dan pelajar. Selain itu, peserta dibekali keterampilan teknis terkait modul perawatan PLTPH dan PLTS agar fasilitas yang disediakan dapat beroperasi secara mandiri dan berkelanjutan.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat peran Pemandian Sumberingin sebagai pusat eduwisata berbasis energi terbarukan. Kami ingin pengelola mampu memberikan edukasi kepada masyarakat sekaligus merawat peralatan secara mandiri. Dengan demikian, desa tidak hanya memiliki fasilitas, tetapi juga kapasitas,” ujar Ferdian Ronilaya mewakili tim pengusul.
Kepala Desa Wringinsongo, Heri Firmasyah, SE, memberikan apresiasi atas konsistensi Politeknik Negeri Malang dalam mendukung pembangunan desa.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polinema. Selama empat tahun terakhir, Polinema secara masif telah melakukan berbagai upaya pengembangan desa, baik melalui hibah peralatan maupun pelatihan-pelatihan. Dampaknya sangat terasa bagi kemajuan Wringinsongo,” ujarnya.
Untuk mendukung kegiatan eduwisata energi terbarukan, tim pengabdian menghibahkan sejumlah fasilitas edukasi, meliputi: Gazebo literasi lengkap dengan whiteboard, Modul peraga PLTPH 500 Watt, Modul trainer kits PLTS berisi panel surya 100 Wp, solar charge controller, inverter, dan baterai.
Fasilitas ini diharapkan menambah daya tarik dan memperkuat fungsi Pemandian Sumberingin sebagai pusat pembelajaran energi terbarukan di tingkat masyarakat.
Melalui serangkaian kegiatan tersebut, Desa Wringinsongo diproyeksikan berkembang menjadi salah satu contoh desa eduwisata energi terbarukan di Kabupaten Malang. Sinergi pemerintah desa, pengelola wisata, dan perguruan tinggi dinilai menjadi faktor penting dalam program keinginan ini.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?