![]() |
| Gambar 1 Penyerahan Cinderamata |
Guru memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan pola interaksi kelas, penyusunan perangkat ajar, serta pemberian kesempatan belajar yang setara bagi seluruh peserta didik. Tanpa pemahaman yang memadai, bias gender dapat terus direproduksi dalam proses pendidikan sehingga menghambat terciptanya lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas diskriminasi.
Kegiatan sosialisasi diselenggarakan di SDN 1 Wandanpuro pada tanggal 13 November 2025 dengan melibatkan seluruh guru sebagai peserta. Tahapan pelaksanaan mencakup penyampaian materi, analisis studi kasus, serta diskusi reflektif untuk memperkuat pemahaman guru mengenai prinsip-prinsip pembelajaran responsif gender. Pada tahap pemaparan materi, tim dosen menjelaskan konsep kesetaraan gender dalam konteks pendidikan dasar, bentuk-bentuk bias gender yang kerap muncul dalam proses pembelajaran, serta strategi pedagogis untuk menciptakan lingkungan belajar yang setara bagi seluruh peserta didik.
Tahap selanjutnya berupa simulasi studi kasus yang menggambarkan berbagai situasi ketidaksetaraan yang secara tidak disadari dapat terjadi di kelas, seperti pembagian tugas berdasarkan stereotip atau perbedaan pemberian perhatian antara siswa laki-laki dan perempuan. Para guru diminta menganalisis setiap kasus dan menawarkan solusi praktis sesuai prinsip Sekolah Ramah Gender. Kegiatan ini mendorong peserta untuk melakukan refleksi kritis atas praktik pembelajaran yang telah dilakukan sekaligus meningkatkan kapasitas mereka dalam menerapkan pendekatan yang lebih inklusif.
![]() |
| Gambar 2 Kegiatan Simulasi Studi Kasus |
Seluruh peserta memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Para guru menilai bahwa materi yang disampaikan relevan dan memberikan perspektif baru dalam penyelenggaraan pembelajaran yang berkeadilan. Mereka menyampaikan bahwa pemahaman mengenai kesetaraan gender merupakan aspek penting dalam mengelola kelas yang aman, menghargai keberagaman, dan mendorong partisipasi setara bagi siswa tanpa memandang gender.
Melalui kegiatan pengabdian ini, tim dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang berharap implementasi pembelajaran ramah gender dapat terus diperkuat di lingkungan sekolah sehingga tercipta budaya pendidikan yang inklusif, non-diskriminatif, dan mendukung perkembangan optimal seluruh peserta didik. Upaya ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam pembangunan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
![]() |
| Gambar 3 Tim Dosen dan Mahasiswa serta Seluruh Guru SDN 1 Wandanpuro |
Pengabdian yang dilaksanakan di SDN 1 Wandanpuro dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa: Prof. Dr. Susiswo, M.Si, Dra. Santi Irawati, M.Si, Ph.D, Mochammad Hafiizh,S.Pd, M.Si, Ph.D, Lita Wulandari Aeli, M.Si, Mohamad Dwi Agus Arianto, Eni Kartika Sari, Grafika Saraswati, dan Harum Afzaun Najwa.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?