|  | 
| Sumber : PKM-PI DUSLIC | 
Kegiatan ini berawal dari observasi lapangan yang menemukan adanya kendala dalam proses pemotongan bahan baku keripik tempe dan pisang yang masih dilakukan secara manual. Proses tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan menyebabkan hasil potongan tidak seragam. Berdasarkan temuan tersebut, Tim DUSLIC berinisiatif mengembangkan mesin pemotong otomatis yang dapat mempercepat proses produksi tanpa mengurangi kualitas hasil olahan.
Mesin DUSLIC dirancang melalui tahapan sistematis yang mencakup perancangan desain, pemilihan material, proses perakitan, hingga tahap pengujian di lokasi mitra. Dengan dua sistem pemotong — rotary blade untuk tempe dan curved blade untuk pisang — mesin ini mampu menghasilkan potongan yang lebih cepat, presisi, dan seragam. Selain itu, mesin dilengkapi dengan sistem kontrol pengaman dan buku panduan operasional untuk memastikan kemudahan penggunaan oleh pelaku usaha.
Menurut Ketua Tim DUSLIC, inovasi ini tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada pemberdayaan mitra melalui pendampingan dan pelatihan.
“Kami ingin teknologi ini benar-benar dapat diterapkan dan dimanfaatkan secara mandiri oleh mitra. Dengan demikian, dampaknya bisa dirasakan langsung dalam jangka panjang" jelasnya.
Pemilik usaha, Sasang, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh mahasiswa. Ia menilai kehadiran mesin DUSLIC membantu proses kerja menjadi lebih efisien dan memotivasi pelaku UMKM lain untuk berinovasi.
Melalui program ini, mahasiswa Universitas Negeri Malang membuktikan bahwa inovasi tidak hanya lahir di ruang laboratorium, tetapi juga dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Kehadiran DUSLIC menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan UMKM mampu menciptakan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
.png) 

 

 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?