Banner Iklan

Gagasan Strategis DPD RI Lia Istifhama di Konferensi Internasional

Anis Hidayatie
19 Oktober 2025 | 03.23 WIB Last Updated 2025-10-19T07:35:52Z

 


Pemimpin Masa Depan Dibentuk dari Masa Kini: DPD RI Dr. Lia Istifhama Hadirkan Gagasan Strategis di Konferensi Internasional

BONDOWOSO | JATIMSATUNEWS.COM: Dalam suasana penuh semangat dan pemikiran visioner, Konferensi Internasional bertajuk The Future is Now: Reimagining Knowledge, Power, and Justice in a Changing World sukses digelar dengan menghadirkan berbagai tokoh penting nasional. Acara yang menggambarkan peran pemimpin masa depan dalam menghadapi tantangan global ini turut menghadirkan Dr. Lia Istifhama, S.Si., SEI, S.Sos.I., MEI, anggota DPD RI 2024–2029, sebagai pembicara utama.

Acara tersebut juga dibawakan oleh para tokoh terkemuka, antara lain:

1. Ketua Dewan Pakar PERMA PENDIS, Prof. Husnul Ridho,

2. Ketua DPP PERMA PENDIS, Prof.Dr.Badrudin,

3. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Dr. H. Sruji Bahtiar, M.Pd., 

4. Bupati Bondowoso, Ning Dr. Khotijatul Qodriyah,

5. Warek 2 UIN Samarinda, Prof.Dr.Zamroni,M.Pd.,

6. Warek 3 UNUJA, Dr. Hasan Baharun, M.Pd.,

7. Direktur Pascasarjana UNUJA, Dr. Akmal Mandiri, M.Pd., serta

8. Ketua LEM DIKLAT PERMA PENDIS Indonesia, Dr. H. Dadan F. Ramdhan, M.Ag., M.MPd.

Dalam paparannya, DPD Ri,Lia Istifhama Atau sapaan akrabnya Ning Lia, menegaskan bahwa masa depan bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari strategi dan aksi nyata yang dilakukan hari ini.

“Masa depan adalah apa yang dibangun di masa kini. Pemimpin harus memandang masa depan secara strategis, bukan hanya reaktif,” ujar Ning lia.

Beliau juga mengingatkan pentingnya pemikiran strategis dalam politik dan kepemimpinan, serta menekankan bahwa “kepemimpinan adalah tindakan, bukan sekedar jabatan”.

Dalam sesi sarat gagasan tersebut, Ning Lia juga menyoroti tantangan globalisasi dan digitalisasi. Menurutnya, pemimpin masa depan harus memahami perkembangan global dan mampu beradaptasi dengan literasi digital yang terus berkembang.

“Literasi kini telah berkembang menjadi digitalisasi. Pemimpin harus mampu mengelola arus informasi dan menggunakannya sebagai kekuatan strategi,” terang ning Lia.

Sesi akhir konferensi menyoroti peran Indonesia dalam kekuatan ekonomi global. Berdasarkan teori interdependensi global, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama dalam stabilitas ekonomi kawasan.

Para narasumber sepakat bahwa kepemimpinan nasional harus memperkuat nation branding dan strategi diplomasi di era hegemoni isu global yang terus berubah.

Acara ini menjadi momentum sinergi antara pemerintah, sejarawan, dan organisasi masyarakat dalam merancang visi besar pendidikan dan kepemimpinan Indonesia. Kehadiran para tokoh nasional seperti Prof. Husnul Ridho, Prof. Badrudin, dan Dr. H. Sruji Bahtiar menambah bobot ilmiah dan strategi kegiatan ini.

Sementara itu, Bupati Bondowoso, Ning Dr. Khotijatul Qodriyah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk melahirkan pemimpin masa depan yang berkarakter dan adaptif terhadap perubahan zaman,” tuturnya.

Konferensi ditutup dengan sesi refleksi “Strategi Masa Depan”, yang menekankan pentingnya mengetahui siapa Anda, apa yang Anda ketahui, dan apa yang perlu Anda pelajari.

Acara ini sekaligus menjadi panggilan bagi generasi muda Indonesia untuk terus mengasah kepemimpinan yang visioner, strategis, dan berintegritas. ANS 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gagasan Strategis DPD RI Lia Istifhama di Konferensi Internasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now