Dari Kesulitan ke Solusi Digital
Sebelumnya, guru di SMPN 2 Gondang menghadapi berbagai kendala, mulai dari kesulitan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai kurikulum terbaru, keterbatasan media ajar, hingga minimnya pengalaman menggunakan teknologi berbasis AI. Padahal, sekolah ini memiliki fasilitas digital yang cukup memadai seperti laboratorium komputer dan jaringan internet.
“Selama ini guru sudah tahu istilah deep learning, tapi masih bingung bagaimana menerapkannya di kelas. Begitu juga dengan AI, banyak yang belum pernah mencobanya. Karena itu kami hadir untuk menjembatani kebutuhan ini,” ungkap Dr. Puguh Darmawan.
Belajar AI dengan Antusias
Pelatihan pertama digelar pada 13 Agustus 2025, diikuti dengan pelatihan kedua pada 14 Agustus 2025. Para guru diajak mengenal konsep dasar deep learning dan personalized learning, lalu mempraktikkan langsung penggunaan berbagai aplikasi AI seperti Magic School AI, Gamma App, dan Adobe AI.
Hasilnya, para guru mampu menghasilkan 65 perangkat ajar digital. Rinciannya, 30 RPP berbasis deep learning, 15 slides interaktif untuk materi ajar, serta 20 teka-teki silang digital.
“Dulu bikin RPP bisa berhari-hari, sekarang lebih cepat dan tetap sesuai kurikulum. Kami juga jadi lebih kreatif dalam membuat media ajar,” ujar salah satu guru peserta.
Kreasi Media Ajar dan Asesmen Berbasis Artificial Intelligence
Setelah dua pelatihan pada bulan Agustus 2025, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan ketiga pada 15 Oktober 2025 dan pelatihan keempat pada 16 Oktober 2025 di SMPN 2 Gondang.
Kegiatan pelatihan ketiga berfokus pada produksi media ajar berbasis ICT berbantuan Gamma App sebagai pendukung personalized learning. Sementara itu, pelatihan keempat meliputi pemanfaatan Magic School AI untuk pembuatan asesmen dan lesson plan, pembuatan asesmen interaktif dengan Educaplay, produksi kuis melalui Mentimeter.
Pada kegiatan pelatihan ini, guru SMPN 2 Gondang berhasil memproduksi 92 perangkat ajar, dengan rincian 49 media pembelajaran berbasis Gamma App, 13 lesson plan hasil berbantuan Magic School AI, 15 asesmen interaktif melalui Educaplay, dan 15 kuis pembelajaran berbasis Mentimeter. Produk-produk ini menunjukkan peningkatan keterampilan guru dalam memanfaatkan AI untuk menghasilkan perangkat ajar yang adaptif dan interaktif sesuai prinsip personalized learning.
Pengembangan website PEDAGOGI menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem pembelajaran berbasis kecerdasan buatan di lingkungan sekolah.
“Melalui PEDAGOGI, kami ingin menghadirkan ruang belajar digital bagi guru untuk beradaptasi dengan teknologi AI secara berkelanjutan. Platform ini tidak hanya menyediakan materi pelatihan, tetapi juga memfasilitasi pendekatan personalized learning dengan bantuan AI memungkinkan guru mengembangkan pembelajaran yang lebih adaptif terhadap karakteristik siswa,” tegas Dr. Imam Rofiki.
Website PEDAGOGI, Gudang Belajar Guru
Tidak hanya pelatihan, tim dosen UM juga mengembangkan website PEDAGOGI. Platform ini berfungsi sebagai pusat belajar, repository media ajar, hingga forum diskusi guru. Website tersebut dirancang agar mudah diakses, ringan, dan mampu menampung lebih dari 100 pengguna secara bersamaan.
Website PEDAGOGI telah resmi diluncurkan oleh tim pengabdian melalui penandatanganan berita acara serah terima kepada pihak mitra, yaitu SMPN 2 Gondang pada tanggal 16 Oktober 2025.
“Website ini telah kami serahkan kepada sekolah untuk digunakan secara berkelanjutan. Jadi, setelah pelatihan berakhir, guru tetap memiliki sumber belajar untuk mengembangkan keterampilan digitalnya,” jelas Dr. Imam Rofiki, S.Si., M.Pd.
Dampak Nyata di Kelas
Kepala SMPN 2 Gondang, Hani Budiarti, S.Pd., menilai program ini sangat bermanfaat.
“Guru jadi lebih percaya diri menggunakan teknologi. Siswa pun lebih semangat karena materi ajar kini lebih interaktif dan mudah dipahami,” ujarnya.
Manfaat lainnya, guru merasa waktu mereka lebih efisien. Dengan bantuan AI, penyusunan RPP dan media ajar tidak lagi memakan waktu lama, sehingga mereka bisa lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswa.
Menuju Pendidikan yang Lebih Adaptif
Program pengabdian ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga mendukung agenda nasional dan global. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 4 tentang pendidikan berkualitas dan poin 17 tentang kemitraan, serta mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.
Tim pengabdian berharap keberhasilan di SMPN 2 Gondang dapat menjadi model penerapan AI di sekolah-sekolah lain.
“Transformasi digital pendidikan harus dimulai dari guru. Jika guru siap, siswa akan jauh lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” tutup Dr. Tuti Mutia.
Ucapan Terima Kasih
Tim pengabdian Universitas Negeri Malang mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pendanaan hibah pada skema Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) 2025. Terima kasih juga diucapkan tim kepada Universitas Negeri Malang, dan SMPN 2 Gondang atas dukungan dan kolaborasi sehingga pelaksanaan pengabdian berjalan sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?