ATC Gandeng Apersi Perkuat Akses KUR untuk Pengembang Kecil, Targetkan 20 Ribu Rumah Rakyat Terealisasi
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: 17 Oktober 2025 — Upaya memperluas akses pembiayaan perumahan rakyat terus digencarkan. APERSI Training Center (ATC) bersama Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPD Apersi) Jawa Timur menggelar pelatihan serta sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan di Gedung Bundar Universitas Islam Malang (Unisma), Jumat (17/10/2025).
Program ini disambut antusias para pengembang dari berbagai daerah. Mereka berharap skema pembiayaan terbaru ini bisa menjadi angin perubahan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor perumahan yang selama ini menghadapi tantangan berat untuk mendapatkan modal pengembangan proyek.
“Program ini tentunya perlu segera diserap oleh teman-teman pengembang pendukung industri seperti UMKM, mikro, kecil dan menengah. Jadi bukan pengembang besar,” tegas Junaidi selaku perwakilan APERSI Training Center saat membuka kegiatan.
Ketua DPD Apersi Jawa Timur, H. Makhrus Sholeh, menjelaskan bahwa peluncuran skema KUR perumahan ini menjadi peluang emas untuk mendongkrak produktivitas pembangunan rumah rakyat.
Ia memaparkan, Apersi telah membuktikan kontribusi besarnya dalam penyerapan KPR bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dalam dua tahun terakhir, asosiasi ini berhasil menjadi yang tertinggi secara nasional dalam realisasi rumah rakyat.
“Dari sekitar 13 ribu unit rumah yang terealisasi di Jawa Timur, hampir 50 persennya dibangun oleh anggota Apersi. Dengan adanya program baru ini, kami optimis bisa meningkatkan capaian hingga 80 persen dan target tahun ini 20 ribu unit rumah,” ujar H. Makhrus.
Ia menilai kenaikan plafon kredit dari Rp500 juta menjadi Rp5 miliar membuka jalan bagi pengembang kecil dan menengah agar semakin leluasa mengembangkan kawasan perumahan terjangkau.
“Selama bunga kredit untuk pengembang ini sebesar 12 persen, cukup berat. Dengan program baru ini, peluang untuk membangun perumahan rakyat semakin besar dan geliat ekonomi lokal juga ikut bergerak,” tuturnya.
Sektor perumahan yang dikenal memberikan efek pengganda ekonomi atau multiple effect yang luas. H. Makhrus menyebut, lebih dari 150 industri pendukung seperti pasir, batu bata, kaca, besi, genteng hingga transportasi akan ikut terdongkrak jika sektor perumahan berkembang pesat.
“Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto yang sangat kreatif. Efeknya luar biasa, bukan hanya bagi pengembang, tapi juga bagi masyarakat dan industri kecil,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini, APERSI Training Center berharap para pengembang daerah dapat memahami akses, kondisi, hingga strategi penyerapan KUR Perumahan secara optimal. Kolaborasi lintas sektor pun diharapkan mampu mempercepat upaya penyediaan rumah layak bagi masyarakat. ***



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?