Banner Iklan

KKN ORDA Mitra PEMDA Kab. Malang UIN Sunan Gunung Djati Bandung: Jejak Pengabdian Mahasiswa di Desa Wonomulyo

Anis Hidayatie
14 September 2025 | 04.22 WIB Last Updated 2025-09-14T06:02:56Z


KKN ORDA Mitra PEMDA Kab. Malang UIN Sunan Gunung Djati Bandung: Jejak Pengabdian Mahasiswa di Desa Wonomulyo

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Wonomulyo, Poncokusumo — Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ORDA Mitra PEMDA Kabupaten Malang UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Desa Wonomulyo menjadi sebuah fase perubahan.

Selama satu bulan penuh dari bulan Juli sampai Agustus, mereka menghadirkan program-program kerja yang berakar dari kebutuhan nyata masyarakat.

Dimulai dari pengelolaan sampah organik, peningkatan keterampilan ekonomi, hingga penguatan pendidikan dan tradisi keagamaan.

Rangkaian kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pengabdian, melainkan upaya menorehkan jejak yang lestari bagi desa.

Perhatian pertama diarahkan pada isu lingkungan. Mahasiswa menginisiasi pemanfaatan ecoenzym, yakni proses mengubah sampah organik dapur menjadi cairan multiguna yang ramah lingkungan. 

Melalui praktik langsung bersama ibu-ibu PKK, sisa kulit buah dan sayuran yang biasanya terbuang kini diformulasikan menjadi pembersih alami dan pupuk cair. Kesadaran baru pun tumbuh: sampah bukan akhir, melainkan awal kehidupan baru bagi bumi.

Tidak berhenti di sana, potensi alam lokal pun digali melalui program pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).

Selama ini kelapa hanya dijual sebagai bahan mentah, namun kini warga diajak mengolahnya menjadi minyak murni yang bernilai tinggi. Dengan metode sederhana, santan kelapa diproses hingga menghasilkan VCO yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. 

Program ini membuka mata masyarakat bahwa kesejahteraan dapat lahir dari dapur sendiri, tanpa bergantung pada pasar luar.

Selain itu, program ini dapat memberikan kesadaran kolektif pada para Ibu PKK bahwasannya nilai jual yang tinggi itu karena proses produksinya yang kompleks dan memiliki nilai jual yang tinggi yang dapat memberikan motivasi untuk berkontribusi menjadi UMKM

Di bidang sosial, mahasiswa KKN menaruh perhatian besar pada generasi muda melalui kegiatan sosialisasi bahaya pergaulan bebas yang dilaksanakan di SMP Sunan Ampel Wonomulyo. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang dialog yang hangat.

Materi tentang risiko pergaulan bebas, nilai moral, serta edukasi kesehatan reproduksi disampaikan dengan bahasa sederhana, disertai contoh-contoh nyata yang dekat dengan kehidupan remaja.

Suasana sosialisasi berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab yang membuka kesempatan bagi remaja untuk menyampaikan pendapat dan kegelisahan mereka.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap tumbuh kesadaran kritis agar generasi muda berani menjaga diri, mengambil keputusan bijak, serta berkata tegas “tidak” pada pengaruh negatif lingkungan.

Dukungan orang tua dan tokoh agama yang dilibatkan pun memperkuat pesan bahwa perlindungan remaja adalah tanggung jawab bersama.

Sementara itu, geliat ekonomi desa ditopang dengan program digitalisasi UMKM. Para pelaku usaha lokal dilatih oleh mahasiswa KKN untuk memanfaatkan media sosial, marketplace, hingga menambahkan titik lokasi usahanya di peta digital. 

Tidak hanya itu, mereka juga mendapat strategi promosi sederhana dengan memberikan plang nama (spanduk). Sehingga dari langkah tersebut dapat memperlihatkan eksistensi dari UMKM. Kini, produk UMKM Wonomulyo dapat menembus pasar digital yang lebih luas.

Di ranah pendidikan, mahasiswa KKN mengadakan workshop guru yang berkolaborasi dengan dinas pendidikan tentang pemanfaatan Canva, Quizizz, dan media digital lainnya. Dengan semangat belajar bersama, para guru dilatih membuat materi ajar visual dan kuis interaktif yang lebih menarik. 

Workshop ini membuka peluang lahirnya metode pembelajaran yang lebih kreatif, sekaligus menyiapkan siswa agar lebih akrab dengan teknologi.

Mahasiswa KKN ORDA Mitra Pemda Malang juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menghadirkan program Perpustakaan Keliling di SDN 1 Wonomulyo sebagai upaya meningkatkan minat baca dan literasi para murid.

Kendaraan yang dipenuhi buku bacaan membuka kesempatan bagi anak-anak untuk menikmati bacaan bermutu tanpa harus jauh menjangkau perpustakaan.

Program ini menjadi sarana pemerataan akses pendidikan di SDN 1 Wonomulyo. Dengan menghadirkan perpustakaan keliling ini, mahasiswa berharap tumbuh budaya membaca yang lebih kuat, sehingga setiap lembar yang dibuka menjadi jendela ilmu sekaligus harapan bagi generasi penerus.

Kesadaran lingkungan juga ditanamkan sejak dini melalui program penanaman pohon di sekolah.

Anak-anak bersama mahasiswa menggenggam tanah, menanam bibit, dan memahami arti penting pohon bag i kehidupan. Sekolah pun perlahan berubah menjadi taman belajar yang sejuk dan asri.

Selain itu, mahasiswa juga membawa misi penting tentang edukasi keamanan tubuh dan gender. Dengan metode permainan edukatif, anak-anak diajarkan menjaga hak atas tubuhnya, memahami batasan personal, serta menghormati perbedaan gender. Edukasi ini menjadi benteng awal untuk melindungi diri sekaligus membentuk generasi yang berempati.

Selain itu, mahasiswa juga membawa misi penting tentang edukasi keamanan tubuh, seksualitas dan gender, sebuah tema yang kerap dianggap tabu tetapi sesungguhnya sangat mendesak untuk diperkenalkan sejak dini. Dengan pendekatan yang lembut dan penuh kreativitas, anak-anak diajak bermain sambil belajar melalui simulasi sederhana dan permainan edukatif.

Mereka dilatih mengenali bagian tubuh yang harus dijaga, belajar berkata tegas ketika merasa tidak nyaman, serta memahami bahwa setiap orang memiliki hak penuh atas tubuhnya sendiri. Tidak hanya itu, mereka juga diperkenalkan pada nilai menghormati perbedaan gender sebagai fondasi terciptanya budaya saling menghargai.

Kegiatan ini bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan upaya membangun benteng pertahanan diri bagi anak-anak agar tumbuh dengan rasa percaya diri, berani, dan mandiri.

Suasana kegiatan berjalan hangat: tawa kecil anak-anak berpadu dengan keseriusan ketika mereka mulai menyadari arti penting menjaga diri.

Orang tua dan guru pun diajak ikut serta, agar pesan moral yang ditanamkan dapat terus berlanjut di rumah maupun sekolah. Dengan cara demikian, mahasiswa berharap tumbuh generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki empati mendalam, kesadaran akan martabat diri, dan keberanian untuk menghargai sesama.

Untuk menyalurkan bakat dan kreativitas siswa, mahasiswa KKN menyelenggarakan lomba poster dengan tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti lingkungan, anti-bullying, dan pesan moral lainnya.

Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk menuangkan gagasan mereka melalui gambar dan warna di atas kertas karton sederhana. Dengan penuh antusias, mereka menggambar, mewarnai, dan menuliskan pesan sesuai tema, hingga lahirlah beragam karya unik yang mencerminkan imajinasi sekaligus kepedulian mereka terhadap nilai-nilai positif.

Suasana lomba berlangsung meriah: anak-anak tekun berkarya, sementara guru dan mahasiswa mendampingi dengan semangat.

Setiap poster yang dihasilkan tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga media komunikasi yang membawa pesan moral bagi teman sebaya dan masyarakat.

Untuk menambah semangat, panitia memberikan penghargaan dan hadiah sederhana bagi pemenang dengan kategori tertentu, seperti desain terunik, pesan paling inspiratif, dan warna paling kreatif.

Hadiah ini menjadi bentuk apresiasi agar anak-anak semakin percaya diri dan termotivasi untuk terus berkarya.

Pada akhirnya, dinding Mading sekolah dihiasi deretan poster penuh warna, menjadikannya galeri mini yang memancarkan semangat kreativitas dan kepedulian anak-anak Desa Wonomulyo.

Dalam pengabdian ini, mahasiswa bersama warga bergotong-royong membangun taman di lingkungan masjid.

Lahan kosong disulap menjadi ruang hijau yang asri, menjadi kenang-kenangan kolektif antara mahasiswa dan masyarakat. Setiap bunga yang tumbuh seolah menyimpan jejak persaudaraan yang pernah terjalin. Sekaligus sebagai kenang-kenangan. ANS

---

Dan tak ketinggalan, mahasiswa turut mendukung perayaan besar tahunan SAMAWAT (Safari Maulid Wates) dengan dress code rock and roll untuk tahun ini. Kegiatan SAMAWAT ini dilaksanakan selama setahun sekali untuk memperingati maulid nabi dan itu setiap mushola di Desa Wonomulo memiliki gaya acaranya masing masing tetapi memiliki urgensi yang sama yakni doa dan kajian keagamaan Bersama yang dilaksanakan, sebuah tradisi keagamaan yang menjadi denyut spiritual warga Dusun Wates dan Desa Wonomulyo. Sejak jauh hari, mereka ikut serta dalam persiapan mendampingi anak-anak berlatih paduan suara, hingga membantu warga menyiapkan karnaval dengan kostum hasil kerajinan tangan masyarakat. Semua ini menjadi wujud nyata gotong royong yang melibatkan berbagai lapisan, dari remaja masjid hingga ibu-ibu jamaah musholla.

Pada hari pelaksanaan, SAMAWAT menjelma menjadi pesta rohani yang penuh warna. Cahaya lampu menghiasi jalan, syair-syair maulid menggema, dan suara anak-anak berpadu riuh dalam kebersamaan. Kegiatan ini dimulai dari sorenya yang diadakan karnaval dan malamnya adalah puncak kegiatan.

Mahasiswa berperan memastikan jalannya acara tertib, meriah, dan khidmat. Lebih dari sekadar peringatan Maulid Nabi, kegiatan ini menjadi ruang perekat sosial dan budaya yang mempererat ikatan antarwarga, sekaligus meninggalkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi mahasiswa KKN. Dengan demikian, SAMAWAT bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga saksi dari harmoni antara generasi muda akademisi dan masyarakat desa.


Jejak Kecil, Makna Besar

Seluruh program kerja KKN ORDA Mitra Pemda Kabupaten Malang di Desa Wonomulyo berpijak pada kebutuhan nyata dan dilaksanakan dengan penuh dedikasi. Dari sampah dapur yang bertransformasi menjadi ecoenzym, hingga taman masjid yang kini mekar sebagai simbol kebersamaan, setiap langkah mahasiswa meninggalkan arti mendalam.

Lebih dari sekadar kegiatan temporer, pengabdian ini menanamkan nilai-nilai keberlanjutan, kemandirian, dan empati. Warga desa bukan hanya menerima manfaat, tetapi juga memberikan banyak pelajaran kepada para mahasiswa KKN. Seperti pepatah, “Guru sejati iku pengalaman,” pengalaman bersama masyarakat Wonomulyo inilah yang menjadi warisan berharga bagi perjalanan hidup para mahasiswa.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • KKN ORDA Mitra PEMDA Kab. Malang UIN Sunan Gunung Djati Bandung: Jejak Pengabdian Mahasiswa di Desa Wonomulyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now