PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Desa Karangsentul, Kecamatan Gondangwetan, menjadi desa ke-23 yang mendapat giliran penilaian Lomba Kampung Pancasila tingkat Kabupaten Pasuruan. Suasana semarak sudah terasa sejak tim juri datang, disambut dengan lantunan lagu Garuda Pancasila oleh siswa-siswi SDN 1 Karangsentul.
Kepala Desa Karangsentul, Seram, dalam sambutannya menegaskan bahwa meski fasilitas desa masih terbatas, terutama belum adanya pendopo yang representatif, namun semangat kebersamaan dan gotong royong warga tetap terjaga.
“Desa Karangsentul ini Alhamdulillah aman. Hanya saja, kondisi kantor desa dan pendoponya sangat memprihatinkan. Saya memberanikan diri untuk membongkar dan membangun seadanya demi pelayanan masyarakat. Kami berharap ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten agar Karangsentul bisa memiliki pendopo yang layak,” tutur Kades Seram di kantor desa baru yang mirip istana merdeka.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya Lomba Kampung Pancasila sebagai sarana menanamkan nilai-nilai Pancasila, khususnya kepada generasi muda.
“Nilai-nilai Pancasila harus terus diterapkan, terutama bagi anak-anak kita. Dengan begitu, mereka terbiasa bermusyawarah dan menjaga persatuan sejak dini,” tambahnya.
Desa Karangsentul dikenal memiliki masyarakat yang heterogen, baik dari segi sosial, budaya, maupun agama. Meski berbeda, warga hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Nilai religius, keadilan, toleransi, gotong royong, hingga musyawarah menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Camat Gondangwetan, Bambang, mengapresiasi kekompakan warga.
“Program Kampung Pancasila diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan masyarakat, baik spiritual, emosional, maupun sosial. Perbedaan itu penting, namun tidak boleh membuat kita bermusuhan. Justru dengan perbedaan kita bisa semakin rukun karena kita terikat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Senada, Kapolsek Topo yang ikut serta menyambut juri menyatakan Desa Karangsentul aman.
"Selama saya menjabat di sini situasi kondusif, aman. Tidak ada kejadian yang mencoreng kerukunan," ujarnya.
Juri dari FPK Kabupaten Pasuruan sekaligus kader JPM/BPIP Gus Bay (Bayhaqi Kadmi), bersama Budi Rahayu Ayu dari PKK Kabupaten Pasuruan, memberikan catatan positif.
“Kades Seram selalu membuat rakyatnya tentram," tuturnya mengawali sambutan sontak mendapatkan applause hadirin menghangatkan suasana.
"Kehadiran Kampung Pancasila membuktikan bahwa Pasuruan patut bangga karena kini sudah memiliki 24 Kampung Pancasila. Penilaian utamanya meliputi dekorasi, penguatan nilai Pancasila, kearifan lokal, sejarah, serta kreativitas warga,” terang Gus Bay.
Turut menilai, perempuan biasa dipanggil Bu Ayu menambahkan, gerakan PKK di Karangsentul juga memperkuat ketahanan keluarga melalui pola hidup sehat dan ketangguhan ideologi.
“Kami melihat ibu-ibu di Karangsentul aktif mendukung Kampung Pancasila, mulai dari kampung tangguh, UMKM, hingga pola hidup sehat,” jelasnya.
Selain mendapatkan paparan dan sambutan, tim juri diajak berkeliling naik kereta kelinci menuju Dusun yang memiliki perumahan di Keboncandi.
Disambut senam PKK yang dipimpin bidan desa. Kreatif dengan lirik motivasi untuk terus berkegiatan menerapkan 10 program pokok PKK.
"Kami sendiri yang menciptakan liriknya, Bu Bidan yang melatih gerakan. Menyenangkan, kami hafal program senang melaksanakan berkat senam ini," ucap Yeni, salah satu anggota TP PKK Desa Karangsentul.
Usai menyaksikan senam tim juri lalu diajak meninjau Kampung Toga, di mana hampir setiap rumah menanam tanaman obat keluarga. Juga ke kawasan yang banyak ditanam tanaman ketahanan pangan. Tak ketinggalan, inovasi budikdamber (lele dalam ember) juga ditampilkan.
Satu lagi kawasan kampung dengan warga rerata pelaku UMKM. Lengkap ditampilkan pameran UMKM desa yang menampilkan produk olahan warga seperti jamu, buah, hingga sayur-mayur. Laris manis diborong rombongan pengurus PKK Kecamatan dan PKK desa serta tim penilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?